Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan pimpinan DPR segera menggelar rapat pimpinan atau rapim, untuk menindaklanjuti surat pergantian Ketua DPRÂ Ade Komarudin dari Partai Golkar.
Selain surat pergantian Ketua DPR, pimpinan DPR juga akan memproses surat dari Presiden Joko Widodo, terkait 23 nama calon duta besar RI.
Baca Juga
"Karena semua surat pada dasarnya harus kira proses, apalagi agenda cukup padat," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin 28 November 2016.
Advertisement
Fadli enggan berkomentar soal adanya penolakan dari fraksi-fraksi terkait rencana Partai Golkar mengembalikan Ketua DPR dari Ade Komarudin kepada Setya Novanto. Menurut dia, tugas pimpinan DPR hanya menindaklanjuti surat-surat yang masuk.
"Karena ada sejumlah agenda penting. Dari Menlu juga ada permintaan untuk dubes, lalu yang lain. Pokoknya rapim hanya meneruskan. Ujungnya paripurna," tegas dia.
Senada dengan Fadli Zon, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah juga menyatakan, sudah menerima surat dari Fraksi Partai Golkar terkait pergantian Ketua DPR. Bahkan sebelum surat masuk, komunikasi informal sudah dilakukan.
"Komunikasi informal ya kita lakukan. Ini pertimbangan yang diajukan Golkar itu dibahas dalam rapat pimpinan," kata Fahri.
Bila sudah disahkan di rapat paripurna, Fahri menambahkan, Setya Novanto akan dilantik kembali bersama pimpinan DPR lainnya. Jika terjadi pergantian kursi Ketua DPR, tidak akan ada perubahan formasi jajaran pimpinan DPR.