Jokowi Tak Ingin Pendidikan Pasca Gempa Aceh Terganggu

Gedung berlantai lima itu runtuh di bagian lantai paling bawah sementara bagian atasnya juga miring dan retak akibat gempa Aceh.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Des 2016, 14:51 WIB
Diterbitkan 09 Des 2016, 14:51 WIB
Jokowi
Presiden Joko Widodo tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh, Kamis (8/12/2016). (Kris-Biro Pers Sekretariat Presiden RI)

Liputan6.com, Bireuen - Presiden Jokowi tidak ingin proses pendidikan di wilayah yang terdampak gempa di Kabupaten Bireuen dan sekitarnya terganggu pasca-gempa Aceh yang terjadi pada Rabu 7 Desember 2016.

"Jadi jangan sampai pendidikan ini berhenti. Harus tetap berjalan," kata Jokowi setelah meninjau beberapa bangunan yang terdampak gempa, salah satunya gedung Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Aziziyah di Komplek Pondok Pesantren Mudi Mesra Kabupaten Bireuen Aceh, Jumat (9/12/2016).

Oleh karena itu, ia memastikan jajarannya agar bangunan yang rusak akibat gempa Aceh tersebut segera dibersihkan oleh TNI kemudian dibangun kembali oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Jokowi juga telah menyampaikan kepada pengelola gedung karena menyangkut proses belajar mahasiswa dan santri yang jumlahnya lebih dari 3.000 orang.

"Ini sudah kita lihat dan gedung Sekolah Tinggi Al Aziziyah ini tadi saya sudah sampaikan ke beliau mulai besok akan segera dibersihkan, dan akan dikerjakan oleh pemerintah. Setelah bersih langsung dibangun kembali. Karena ini menyangkut mahasiswa dan santri kurang lebih 3000-an," kata Jokowi seperti dilansir dari Antara.

Tampak memdampingi Presiden Jokowi antara lain Menteri PUPR Basuki Hadi Moeljono dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Gedung Sekolah Tinggi Agama Islam Al Aziziyah terletak di Jalan Masjid Raya km1,5 Desa Mideun Jok Kecamatan Samalanga Kabupaten Bireuen.

Gedung berlantai lima itu runtuh di bagian lantai paling bawah sementara bagian atasnya juga miring dan retak sehingga tidak bisa dipakai untuk kegiatan perkuliahan akibat gempa Aceh.

Mudi Mesra merupakan sebuah pesantren atau dalam istilah orang Aceh disebut dengan Dayah, yang terletak di Desa Mideun Jok Kemukiman Masjid Raya kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireun. Dayah itu telah berdiri sejak zaman Sultan Iskandar Muda dan terus berkembang dan saat ini menjadi dayah terbesar di Aceh.

Saat ini dayah MUDI Mesra berada di bawah pimpinan Syekh Hasanul Basri HG ( Abu MUDI) dengan jumlah santri lebih kurang 6.000 orang.

Lembaga Pendidikan Islam Mahadal Ulum Diniyah Islamiyah (MUDI) Mesjid Raya (Mesra) berlokasi di Desa Mideun Jok Kemukiman Mesjid Raya, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh, tepatnya di sebelah barat kota industri Lhokseumawe kira-kira 100 km.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya