Liputan6.com, Cirebon - Tiga terduga teroris ditangkap di Jalan Bintara VIII RT 04/09, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Dua orang adalah laki-lai bernama Nur Solihin dan Agus Supriadi, serta satu perempuan bernama Dian Yulia Novi yang disiapkan sebagai "pengantin" saat mereka meledakkan bom berkekuatan dahsyat di jantung Ibu Kota.
Dian merupakan wanita asal Desa Bakung Lor Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon. Saat ini, belum terlihat tanda-tanda adanya penggeledahan di rumah orang tua Dian.
Kuwu Desa Bakung Lor Kabupaten Cirebon, Katmo menuturkan, Dian pernah menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) pada tahun 2012. "Itu tahun 2012 jadi TKI di Taiwan dan kami tidak tahu apa benar si perempuan ini benar-benar jadi TKI di Taiwan," ujar Katmo, Sabtu (10/12/2016).
Advertisement
Dia menuturkan, dalam aktivitas sehari-harinya, orangtua Dian merupakan pedagang ikan pindang di Bandung. Namun, belakangan sering sakit-sakitan yang membuat Dian memutuskan jadi TKI.
Dia pun mengaku heran ketika mendengar Dian tertangkap atas dugaan teroris. Sejauh ini, kata Katmo, keluarganya selalu baik, tetangga juga tidak menaruh curiga atas aktivitas sehari-hari mereka.
"Guyub kok sosialisasi sama tetangga hubungannya baik sama warga. Tidak ada aktivitas mencurigakan. Kami juga heran kenapa anaknya seperti itu," sambung Katmo.
Sementara itu, dari informasi yang didapat, Dian berangkat menjadi TKI di Taiwan pada tahun 2012. Dian juga diketahui pernah menjadi TKI di Singapura tahun 2014. Dian kembali ke Indonesia pada 2016.
"Setelah menjadi TKI perempuan itu kerja apa yang justru kami tidak tahu. Kalau orangtuanya yang kami tahu belakangan suka sakit-sakitan," ungkap Katmo.