Polri: Rencana Teroris Bekasi Ledakkan Istana Masih Didalami

Kombes Awi Setiyono mengatakan isu akan diledakan di Istana Negara, masih simpang siur.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 11 Des 2016, 15:00 WIB
Diterbitkan 11 Des 2016, 15:00 WIB
20161211- Olah TKP di Rumah Terduga Teroris Bekasi-Johan Tallo
Petugas menggelar olah TKP di rumah terduga anggota jaringan teroris, Bekasi, Minggu (11/12). Densus 88 menangkap tiga orang terduga anggota kelompok teroris dan menemukan bom siap ledak. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Bom yang ditemukan di Bekasi, Sabtu 10 Desember 2016 kemarin, disebutkan akan diledakkan pada Minggu 11 Desember 2016 pagi. Bom berdaya ledak tinggi itu rencananya akan diledakkan terduga teroris Bekasi di Istana Negara.

Terkait hal itu, Kabag Mitra Ropenmas Divisi Humas Polri, Kombes Awi Setiyono mengatakan isu akan diledakan di Istana Negara, masih simpang siur.

"Masih simpang siur, masih kita dalami. Mereka (terduga teroris) belum konsisten keterangannya. Yang jelas sesuai apa yang disampaikan, ini sasarannya adalah objek vital nasional," ucap Awi di Jakarta, Minggu (11/12/2016).

Soal pengamanan di seputar Istana Negara dan objek vital lainnya? "Kita berikan warning, minimal stake holder harus lakukan pengamanan," tandas Awi.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Kombes Rikwanto memastikan bom yang diamankan Densus di kontrakan terduga teroris Bekasi memiliki daya tinggi alias high explosive.

"Info dari Densus 88 diperkirakan daya ledak tinggi melebihi TNT (Trinitrotoluene)," kata dia dalam pesan singkatnya, Jakarta, Sabtu 10 Desember 2016.

Sementara Kabid Humas Polda Metro Jaya, Raden Prabowo Argo Yuwono menambahkan, berat bom mencapai tiga kilogram.

"Kalau meledak radius 300 meter hancur, kalau ini dinyalakan 4.000 kilometer per jam. Jadi cepat sekali," kata dia lokasi penggerebekan Bekasi, Jawa Barat, Sabtu 10 Desember 2016.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya