Romi PPP Ajak Warga Tangkal Radikalisme Mengatasnamakan Agama

Romi menyatakan pemuda mesti berperan aktif menangkal segala bentuk aksi radikalisme yang mengatasnamakan agama.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 11 Des 2016, 19:50 WIB
Diterbitkan 11 Des 2016, 19:50 WIB
20160413-Muhammad-Romahurmuziy-Jakarta-HEL
Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy. (Liputan6.com/Helmi Fitriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Romi mengajak masyarakat Bogor menangkal segala bentuk aksi radikalisme yang mengatasnamakan agama. Semangat nasionalisme harus terus dipelihara seluruh warga negara, sebagai upaya mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara.

"Kita harus ikut menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI dari berbagai macam ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan," kata Romi usai menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Majelis Taklim Albarkah, Cijeruk, Bogor, Minggu (11/12/2016).

Ia menambahkan, pemuda mesti berperan aktif menangkal segala bentuk aksi radikalisme mengatasnamakan agama dan juga menjaga nasionalisme dari segala bentuk ancaman bertentangan dengan Pancasila sebagai dasar negara.

Sebagian negara sudah tidak terlepas dari pengaruh persoalan radikalisme dan terorisme seperti di kawasan Timur Tengah, khususnya Irak dan Suriah.

Menurut dia, ancaman teror bom di Bekasi Sabtu kemarin, merupakan ancaman yang dapat mengancam keutuhan pancasila sebagai dasar negara dan NKRI.

Perkembangan teknologi yang semakin canggih dan trend penggunaan media sosial telah dimanfaatkan oleh kelompok radikal.

"Karenanya, maulid Nabi SAW yang diselenggarakan PPP secara serentak di seluruh Indonesia ini untuk menetapkan posisinya sebagai alat perjuangan umat dan menghidupkan nilai-nilai perjuangan Rasulullah, juga sangat tepat untuk dijadikan deradikalisme," terang dia.

Romi juga menyinggung sikap intoleransi sekelompok orang di Bandung. Menurut dia, aksi itu tidak mencerminkan ideologi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

"Kami menyesalkan adanya pengusiran yang terjadi di Bandung. Bagaimanapun, sikap intoleransi itu dilakukan bukan oleh kelompokyang sudah established. Ini kelompok baru," ujar Romi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya