DPR Putuskan soal Calon Dubes Nanti Malam

Setelah uji kelayakan dilakukan, maka Komisi I DPR memberikan pertimbangan dan pendapat secara keseluruhan terkait kualitas calon dubes.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Des 2016, 09:05 WIB
Diterbitkan 14 Des 2016, 09:05 WIB
tb-hasanudin-130223b.jpg

Liputan6.com, Jakarta Komisi I DPR mengapresiasi kualitas calon duta besar Indonesia untuk negara-negara sahabat yang menjalani uji kelayakan dan kepatutan.

"Saya melihat kelima calon dubes cukup siap menjalani tugasnya. Namun uji kelayakan dan kepatutan ini belum selesai," kata Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin di Gedung Nusantara II, Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Rabu (14/12/2016).

Dia menjelaskan, uji kelayakan 23 calon dubes itu akan berlangsung selama dua hari, yaitu pada 13-14 Desember mulai pagi hingga malam hari.

Menurut dia, setelah uji kelayakan dilakukan, maka Komisi I DPR memberikan pertimbangan dan pendapat secara keseluruhan terkait kualitas calon dubes.

"Nanti malam baru bisa didiskusikan terkait keputusan Presiden menempatkan calon dubes di negara tujuan," ujar dia.

Politikus PDIP itu menegaskan, uji kelayakan tersebut bebas dari konflik kepentingan, terkait ada anggota Komisi I DPR yang diajukan Presiden menjadi calon dubes, yaitu Tantowi Yahya.

Dia mengatakan, Komisi I DPR akan memberikan pertanyaan yang sama kepada semua calon dubes. Tanpa kepentingan apa pun karena ingin melihat kemampuan calon menjadi dubes di negara yang ditunjuk.

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PPP, Saifulah Tamliha, mengatakan kesimpulan sementara para calon dubes memiliki kompetensi dan penempatannya di negara-negara sahabat sudah tepat.

Dia mencontohkan calon dubes Indonesia untuk Yordania diisi oleh diplomat karier dan senior di lingkungan Kementerian Luar Negeri. Langkah itu tepat dengan pertimbangan kondisi geopolitik negara tersebut.

"Kita terkendala kalau ada turis yang ingin ke Masjidil Aqsa, biasanya harus menggunakan visa Israel dan prosesnya bisa 35 hari. Seorang bisa dapat visa kalau sudah di Yordania, sehingga dibutuhkan diplomat yang paham kondisi tersebut," ujar dia.

Dia mengatakan, calon dubes harus mengenal wilayah yang akan ditempati dan menguasai diplomasi di wilayah tersebut di bidang politik, budaya, dan sosial.

Menurut dia, dari 23 nama calon dubes itu, 15 orang merupakan diplomat karir dan delapan dari kalangan politikus serta orang yang dianggap mampu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya