JK: Sebab Pesawat Hercules Jatuh di Wamena Masih Diinvestigasi

JK mengatakan, pemerintah tetap harus menunggu hasil investigasi dari kecelakaan pesawat angkut pasukan itu.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 19 Des 2016, 16:18 WIB
Diterbitkan 19 Des 2016, 16:18 WIB
20101010-pembukaan-Tafisa-Ancol-jakarta-HZ4
Jusuf Kalla saat memberi sambutan dalam pembukaan TAFISA Games 2016 ke-6 di Mall Ancol Beach City, Jakarta, Sabtu (8/10/2016). Jusuf Kalla secara resmi membuka gelaran TAFISA yang ke-6. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan pesawat Hercules C-130 di Wamena Papua menyisakan pekerjaan rumah bagi pemerintah. Seluruh alutsista tampaknya harus benar-benar dievaluasi kelayakannya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengatakan, pemerintah tetap harus menunggu hasil investigasi dari kecelakaan pesawat angkut pasukan itu. Dari hasil penyelidikan itu, baru bisa diambil keputusan atas nasib alutsista ke depan.

"Ya itu kan seperti sudah dijelaskan berkali kali oleh Pak KSAU dan Wakasau, iya lagi diteliti masalahnya, apakah manusianya apakah pesawatnya, cuacanya," kata JK di Kantor Kemenristekdikti, Jakarta, Senin (19/12/2016).

Hercules yang jatuh di Wamena merupakan pesawat hibah dari Australia. Memang usia pesawat sekelas Hercules C-130 idealnya bisa sampai 50 tahun. Tapi dengan perawatan yang baik usai pesawat bisa lebih panjang.

"Itu pesawat begitu bisa tahan 50 tahun, asal selama refiktropik, jadi yang di Malang itu ada yang 50 tahun, tapi semua sudah diganti, mesinnya macam-macam. Sama dengan ini, ini kan memang umurnya apa, tapi kan peralatannya diganti, pesawat apa saja," lanjut dia.

JK masih ingin menunggu hasil investigasi yang dilakukan TNI AU. Sehingga benar-benar diketahui kecelakaan ini kesalahan manusia, masalah pada pesawat, atau karena cuaca.

"Kita tidak tahu, tunggu saja ke depan," JK memungkas.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya