Kapolri: Mudik Natal, Kalau Brexit Penuh Jangan Dipaksakan

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan untuk arus mudik, pihaknya akan fokus pada penataan exit tol Brebes Timur.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 23 Des 2016, 05:26 WIB
Diterbitkan 23 Des 2016, 05:26 WIB
Kapolri Tito Karnavian di Istana
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian di Istana (Liputan6.com/ Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta jajaran kepolisian dan TNI untuk menjaga keamanan selama Natal dan Tahun Baru, terutama dari ancaman terorisme. Namun, ada hal lain juga tak boleh dilupakan, yakni arus mudik.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan untuk arus mudik, pihaknya akan fokus pada penataan exit tol Brebes Timur atau lebih dikenal dengan Brexit. Beberapa ruas jalan tol yang terintegrasi dengan Brexit juga akan diantisipasi.

"Kita juga mewaspadai arus mudik, terutama arus mudik Brexit, kita waspadai. Jalur-jalur tol Cipali sampai ke Bandung," kata Tito di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (22/12/2016).

Agar kemacetan parah tidak terjadi lagi seperti saat mudik Lebaran, Tito meminta masyarakat mematuhi arahan petugas yang ada di lokasi. Ia  mengimbau, bila Brexit sudah penuh, tidak perlu dipaksakan dan lebih baik mencari jalur alternatif yang sudah disiapkan.

"Saya hanya mengimbau pada masyarakat untuk jalur tol Cipali ini kalau seandainya Brexit-nya penuh, ya jangan dipaksain. Nanti akan diarahkan ke jalur Pantura lama atau jalur Selatan, lewat Cikopo," imbau Tito.

Sementara, untuk masyarakat yang akan mudik menggunakan jalur laut dan udara Tito menilai tidak ada masalah. Peningkatan yang terjadi pun dapat diantisipasi.

"Kemudian jalur udara, laut saya kira enggak ada masalah. Ada peningkatan tapi saya kira masih bisa diatasi," pungkas Tito.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya