Mensos Khofifah: 1.700 Ton Beras Bulog Terendam Banjir Bima

Sebanyak 1.700 ton beras yang berada di gudang Divre Bulog di kota Bima juga terendam.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Des 2016, 23:07 WIB
Diterbitkan 26 Des 2016, 23:07 WIB
ilustrasi
Ilustrasi beras Bulog.

Liputan6.com, Jakarta - Banjir bandang yang menerjang kota Bima, Nusa Tenggara Barat tak hanya merusak rumah warga. Sebanyak 1.700 ton beras yang berada di gudang Divre Bulog di kota Bima juga terendam.

"Dari 2.200 ton beras di gudang Bulog, yang bisa diamankan tinggal 500 ton," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi Gudang Divre Bulog di Kota Bima, Senin (26/12/2016).

Ia mengatakan, setiap terjadi bencana akan selalu meninjau ketersediaan beras yang ada di Gudang-gudang Bulog, termasuk di kota Bima. Hal ini dilakukan untuk memastikan suplai dan ketersediaan beras ke dapur umum aman.

Khofifah menjelaskan, Gudang Divre Bulog di kota Bima membawahi Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu.

"Dari tiga lokasi ini, ketersediaan beras cukup aman untuk delapan bulan ke depan," ujar dia seperti dilansir Antara.

Namun, akibat banjir bandang yang terjadi pada Rabu dan Jumat lalu, stok beras Bulog di gudang ini ikut terendam. Ia menambahkan, cadangan beras pemerintah (CDP) untuk kota Bima sudah terpakai, namun masih ada CDB dari Pemerintah Provinsi NTB sebanyak 200 ton.

"Nanti kalau keputusan gubernur sudah keluar, sudah terpakai, dan masih kurang nanti ada kita siapkan dari Kementerian Sosial," ucap Khofifah.

Meski begitu, sambung Khofifah, pasokan beras ke Kota Bima akan dikirim dari Gudang Bulog yang ada di Kabupaten Bima dan Dompu.

"Insya Allah aman, yang penting dimonitoring terus agar suplai logistik sampai ke Kota Bima tetap lancar," Khofifah memungkas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya