Kerugian Banjir Bandang Bima Lebih dari Rp 1 Triliun

Saat ini masih ada 8.491 jiwa pengungsi banjir Bima yang tersebar di 30 titik.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Des 2016, 08:41 WIB
Diterbitkan 27 Des 2016, 08:41 WIB
20161227-Banjir-Bima
Banjir Bima (szaktudas.com)

Liputan6.com, Jakarta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan kerugian dan kerusakan akibat banjir di daerah Bima, Nusa Tenggara Barat, mencapai lebih dari Rp 1 triliun.

"Distribusi bantuan dan pembersihan harus dioptimalkan, sejumlah truk akan didatangkan dari Pemerintah Provinsi untuk membantu distribusi bantuan dan kegiatan pembersihan. Personel TNI dan Polri bersama relawan akan ditempatkan per sektor wilayah terdampak," kata Kepala BNPB Willem Rampangilei di Jakarta, seperti dilansir dari Antara, Selasa (28/12/2016).

Sebanyak 105.753 jiwa masyarakat Kota Bima terdampak langsung banjir yang merendam 33 desa di 5 kecamatan, yang meliputi Kecamatan Rasanae Timur, Mpunda, Raba, Rasanae Barat, dan Asakota. Saat ini masih ada 8.491 jiwa pengungsi yang tersebar 30 titik.

Berdasarkan perhitungan data sementara, kerugian dan kerusakan akibat banjir Bima mencapai Rp 984,4 miliar. Jumlah ini estimasi kasar yang akan dihitung lebih detail dengan menggunakan pendekatan Jitupasna (Pengkajian Kebutuhan PascaBencana) sekaligus dihitung besarnya kebutuhan untuk rehabilitasi dan rekontruksi.

Data sementara, kerugian dan dan kerusakan akibat banjir di Kota Bima meliputi kerusakan fasilitas kesehatan. Yaitu lima puskesmas rusak, Puskesmas Pembantu yang rusak berat sebanyak 29, 29, Pondok bersalin Desa (Polindes) rusak berat, satu Laboratorium Kesehatan Desa (Labkesda) rusak berat. Kerugian diperkirakan Rp 64,4 miliar.

Kemudian juga kerusakan lahan pertanian meliputi 2.247 hektare lahan sawah rusak dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 5,81 miliar.

Ketiga, kerusakan fasilitas pendidikan meliputi 18 SD rusak sedang, lima SMP rusak sedang, empat SMA/SMK rusak sedang. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 9,2 miliar.

Keempat, kerusakan infrastruktur. Yaitu sembilan jembatan rusak, jalan dalam kota 40 km rusak, prasarana air minum rusak, sarana kebersihan, lima dam rusak berat dan satu dam rusak sedang. Kerugian diperkirakan Rp 259 miliar.

Kelima, tempat usaha atau kios, Kecamatan Mpunda lima rusak berat, Kecamatan Raba 44 rusak berat, dan 39 rusak sedang. Kemudian Kecamatan Rasanae Barat 21 rusak berat, dan Kecamatan Asakota tujuh rusak berat. Sementara, kerugian diperkirakan Rp 420 juta.

Keenam, sebanyak 18 rumah hanyut di Kecamatan Mpunda, dan 27 rusak berat. Kemudian Kecamatan Raba 24 rumah hanyut, 20 rusak berat, 39 rusak sedangkan di Kecamatan Rasanae Barat 30 hanyut, 10 rusak sedang. Di wilayah lainnya Kecamatan Asakota 19 rumah hanyut. Kerugian diperkirakan Rp 30,1 miliar.

Ketujuh adalah kantor dengan rincian 30 rusak berat. Kerugian diperkirakan Rp 7,8 miliar.

Pemerintah daerah Kota Bima memperkirakan kerugian dari harta penduduk mencapai Rp 607,93 miliar sehingga total kerugian ditaksir mencapai Rp 984,40 miliar.

Pendataan masih terus dilakukan mengingat belum semua kerusakan tercatat. Diperkirakan dampak ekononi akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya data kerusakan.

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya