Liputan6.com, Jakarta - Jenazah Amirullah Adityas Putra (19), Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) tingkat satu yang tewas diduga dianiaya seniornya selesai dioutopsi. Pihak keluarga menemukan lebam di beberapa bagian tubuh korban.
"Pas di foto sebelum dibawa masuk forensik, ada luka lebam di muka," kata paman korban, Nur Arifin (45) ditemui di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (11/1/2017).
Selain itu, luka lebam juga ditemukan di dada dan ulu hati. Dia meminta, polisi mengusut tuntas kasus ini. Sebab, kasus penganiayaan di sekolah pencetak pelayar ini sudah kesekian kali terjadi.
Advertisement
"Diusut tuntas, karena ini bukan kejadian pertama kali terjadi," kata Arifin.
Dia meyayangkan kejadian ini terus terulang. Terlebih, penganiaayaan terjadi di lingkungan kampus yang seharusnya sebagai ruang menuntut ilmu.
"Pelaku harus dihukum seberat-beratnya, dan keluarga menyerahkan seluruh prosesnya kepada hukum," kata Arifin.
Jenazah Amirullah saat ini berada di rumah duka di Jl Warakas III Gg 16, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Rencananya jenazah akan dimakamkan siang ini di TPU Budidarma, Cilincing.
Pelajar tingkat satu STIP Jakarta Amirullah Adityas Putra tewas, setelah diduga dianiaya kakak kelasnya pada Selasa 10 Januari 2017, sekitar pukul 22.30 WIB.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, Amirullah yang ambruk setelah menerima sejumlah pukulan dari seniornya lantas dibawa ke petugas medis.
Amirulloh baru mendapatkan penanganan medis sekitar pukul 00.15 hingga 01.45 WIB. Namun, nyawanya tak tertolong lagi. Melihat kondisi Amirulloh tak bernyawa, petugas medis bersama sejumlah saksi lantas melaporkan ke Polsek Cilincing, Jakarta Utara, sekitar pukul 02.00 WIB.
Sesaat kemudian, polisi mengamankan empat terduga pelaku yang merupakan taruna tingkat dua STIP Jakarta. Mereka yang berumur antara 19 hingga 21 tahun itu berinisial SM, WH, I, dan AR.
"Jenazah korban saat ini sudah dibawa ke RS Polri untuk keperluan autopsi. Kasus ini masih didalami Polsek Cilincing dibantu Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara," kata Argo saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu 11 Januari 2017.
Kepala STIP di-nonaktifkan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan bela sungkawa atas meninggalnya Amirulloh Adityas Putra, taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Tingkat I Angkatan Tahun 2016 Jurusan Nautika pada Selasa, 10 Januari 2017. Taruna berumur 19 tahun itu diduga dianiaya seniornya.
Budi Karya menyesalkan terjadinya tindakan kekerasan di STIP Jakarta hingga menewaskan tarunanya. Kementerian Perhubungan telah berulang kali mengingatkan para pengelola sekolah, untuk melaksanakan standar prosedur atau protap pengawasan. Tujuannya, untuk mencegah terjadinya kekerasan di sekolah-sekolah di bawah pembinaan Kementerian Perhubungan.
"Menhub telah memerintahkan Kepala Badan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan, untuk membentuk tim investigasi internal, guna melakukan investigasi mengapa kasus tersebut sampai terjadi lagi," ujar Kepala Biro Komuniakasi dan Informasi Publik Bambang S Ervan dalam keterangan tertulis, Rabu (11/1/2017).
Bambang menjelaskan, Kemenhub telah membentuk tim investigasi internal, yahg diketuai Sekretaris BPSDM Perhubungan Edward Marpaung. "Sebagai tindak lanjut dari kejadian tersebut, Kemenhub juga telah mengambil langkah cepat dengan membebastugaskan Ketua STIP, Capten Weku F Karuntu." kata Bambang.