Detik-Detik Taruna STIP Tewas Dianiaya Seniornya

Empat senior yang diduga menganiaya taruna tingkat satu itu beriisial SM (20), WS (20), IS (22), dan AR (20).

oleh Moch Harun Syah diperbarui 11 Jan 2017, 10:56 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2017, 10:56 WIB
jenazah
Ilustrasi jenazah (capitalismisfreedom.com)

Liputan6.com, Jakarta - Amirullah Adityas Putra (19) tewas diduga karena dianiaya para seniornya. Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Cilingsing, Jakarta Utara, ini dianiaya empat seniornya.

Empat senior yang diduga menganiaya taruna tingkat satu itu berinisial SM (20), WS (20), IS (22), dan AR (20). Pantauan Liputan6.com, Rabu (11/1/2017), mereka tengah diperiksa di Polsektro Cilincing, Jakarta Utara. Amir tewas setelah dianiaya di lantai 2 Gedung STIP, sekitar pukul 22.30 WIB.

Peristiwa itu dibenarkan pihak kepolisian Polres Jakarta Utara. Namun polisi belum mau membuka secara detail awal muasal terjadinya kasus dugaan penganiayaan itu.

"Ya benar. Nanti siang kita informasikan, kita rilis nanti ya," kata Humas Polres Jakarta Utara, Kompol HM Sungkono, saat dikonfirmasi Liputan6.com, Rabu (11/1/2017).

Bermula ketika salah satu dari empat senior tersebut mengumpulkan junior setelah mereka selesai latihan drum band, sekitar pukul 22.00 WIB.

Enam taruna STIP tingkat satu akhirnya mengikuti perintah empat seniornya itu. Mereka berkumpul di lantai 2, kamar M-205. Sampainya di lokasi, satu per satu para senior menganiaya taruna tingkat satu dengan tangan kosong.

Namun, ketika pukulan terakhir dilayangkan WS, tiba-tiba Amirullah pingsan dan ambruk ke dada seniornya itu.

Panik melihat kejadian itu, para senior langsung membaringkan Amirullah di tempat tidur. Empat senior tersebut lalu menghubungi seniornya di tingkat 4 dan langsung dilanjutkan ke pembina dan piket medis STIP untuk memeriksa kondisi korban. Saat itu kondisi korban sudah tidak bernyawa.

"Kejadian tersebut merupakan insiden yang ketiga kali. Sebelumya terjadi tahun 2012 dan tahun 2013," ujar Sungkono.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya