Ini Ragam Fasilitas Gratis di Kalijodo Wajah Baru

Kalijodo itu kini menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Publik Tepadu Ramah Anak (RPTRA).

oleh Muslim AR diperbarui 23 Feb 2017, 08:30 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2017, 08:30 WIB
Kalijodo
RPTRA dan RTH di Kalijodo

Liputan6.com, Jakarta - Kalijodo, kawasan seluas 3 hektare lebih itu tak lagi jadi kawasan prostitusi, dan perjudian. Kawasan itu kini menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Publik Tepadu Ramah Anak (RPTRA).

Berbeda dengan RTH dan RPTRA di Seantero Jakarta. Kalijodo, memiliki fasilitas penunjang yang membuat kawasan ini semakin mudah dan murah dijangkau masyarakat. Sederet fasilitas gratis bisa dinikmati warga yang ingin datang ke tempat tersebut, yaitu bus wisata dari Balai Kota. Bus tingkat gratis itu sudah beroperasi.

"Kami sediakan bus gratis ke sini," ujar Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat meresmikan kawasan Kalijodo, Rabu (22/2/2017).

Sementara itu, Arsitek Kalijodo, Yori Anta menyebut fasilitas lainnya yang ada di RTH Kalijodo ialah lintasan jogging, lintasan sepeda, skate park, amphitheater, musala, toilet, outdoor fitness, dan ruang hijau. Sedangkan untuk RPTRA Kalijodo disediakan ruang laktasi, perpustakaan, toilet, arena bermain anak.

Fasilitas itu dibangun dengan dana Rp 25 miliar. "Awalnya Rp 22 miliar, lalu ada penambahan lainnya jadi Rp 25 miliar untuk RTH dan RPTRA ini," kata Yori di lokasi.

Yori menerangkan, fasilitas tersebut merupakan kelas wahid untuk level publik. Terlebih, fasilitas itu juga diperuntukkan bagi disabilitas. Yori menjelaskan, tak sepeserpun uang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta digunakan untuk membangun kawasan ini.

"Bayangin saja, betapa kerennya konsep RTH dan RPTRA ini, semua dibangun dengan uang perusahaan-perusahaan yang ada, lewat CSR mereka, lalu, semuanya diberikan ke pemerintah, jadi APBD-nya bisa digunain buat yang lain," kata Yori.

Hal ini dibenarkan pihak Sinarmas Land, Gandi Sulistiyanto Soeherman. Menurut Gandi, bahkan mereka tak bisa pasang Bilboard iklan.

"Yang diperbolehkan itu cuma logo, karena ini bukti CSR kami, kami yang bangun semuanya, tapi bukan milik kami, jadi enggak benar kalau tanah dan bangunan ini milik kami, kami hanya membangun, lalu menyerahkannya ke pemerintah," terang Gandi pada Liputan6.com di lokasi.

Untuk pembangunan RTH dan RPTRA se-Jakarta, Gandi belum bisa memastikan berapa yang sudah dihabiskan Sinarmas Land. Sebab, mereka tak membangun di Kalijodo saja.

"Ada dua yang masih dihitung, termasuk ini (Kalijodo). Jadi kami belum punya angka pasti, tapi jumlahnya sudah sampai puluhan miliar," terang Gandi.

Ia berharap dengan selesainya pembangunan kawasan Kalijodo ini bisa digunakan bagi kepentingan masyarakat. "Kami titipkan ke pemerintah, kelola dengan baik, gunakanlah untuk kebaikan masyarakat," kata Gandi.

Hitung-hitungan pembangunan kawasan Kalijodo belum selesai sepenuhnya. Sebab, Masjid seberang Kalijodo baru saja diletakkan batu pertamanya oleh Ahok.

Masjid bernama Al-Mubarokah itu terletak tepat di seberang kawasan Kalijodo. Pembangunannya yang menghabiskan dana Rp 6 miliar itu akan rampung dalam waktu sekitar 3 sampai 4 bulan. Rancangannya, masjid dua lantai itu bakal memiliki ruang hijau yang juga luas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya