Penantian Putri Kecil Anggota Pasukan Perdamaian Polri di Halim

Pasukan Perdamaian Polri yang sempat tertahan kepulangannya karena dituding menyelundupkan senjata telah tiba di Bandara Halim.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 05 Mar 2017, 19:07 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2017, 19:07 WIB
Bus yang membawa pasukan perdamaian Polri
Bus yang membawa pasukan perdamaian Polri

Liputan6.com, Jakarta - Asyifah menggandeng tangan bibinya, Maimunah (51) saat menunggu sang ayah pulang dari tugas negara sebagai Pasukan Perdamaian Polri yang tergabung dalam Formed Police Unit (FPU) VIII di Sudan. Pasukan yang sempat tertahan kepulangannya karena dituding menyelundupkan senjata telah tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Bocah perempuan 5 tahun itu sesekali menggigiti jarinya. Dia menunggu sang ayah, Andi Antoni Damaputra. Ketika si bibi menuntunnya dari pintu kedatangan Bandara Halim Perdanakusuma menuju gerbang Ramp Service yang berada di sudut paling ujung landasan komersil itu, Asyifah terlihat bingung.

Bocah yang bersekolah di Taman Kanak-kanak (TK) di daerah Padang Sidempuan, Sumatera Utara menyampaikan rasa rindunya.

"Kangen," tutur Asyifah di lokasi, Minggu (5/3/2017) 

Bersama bibinya, Asyifah berteduh di bawah pohon dari sengatan terik matahari. Sebelumnya, keduanya tiba di Bandara Halim Perdanakusuma sekitar pukul 09.00 WIB pagi. Namun, ketidakjelasan pintu keluar para prajurit akhirnya membawa Asyifah dan Maimunah ke depan gerbang Ramp Service. Itu pun karena ikut rombongan awak media.

Menagih Baju India

Asyifah berniat menagih oleh-oleh baju India kepada sang ayah. Pakaian itu sebelumnya sempat dijanjikan untuknya sepulang ayahnya dari tugas negara. "Baju India," ucap dia singkat.

Tak hanya itu, dia juga tidak mau meninggalkan Jakarta sebelum diajak jalan-jalan oleh si ayah. Tapi, sambil tertawa kecil, Asyifah mengaku belum tahu tempat wisata mana yang akan ditujunya. Kebun Binatang Ragunan sudah pernah katanya.

Asyifah sudah tinggal hampir sebulan di rumah Maimunah yang berada di kawasan Sawangan, Depok, Jawa Barat. Dia berada di kediaman itu sejak informasi awal yang menyebut bahwa sang ayah akan pulang pada Januari 2017.

Saat itu, dia bersama ibunya terbang dari Padang ke Jakarta demi pertemuannya dengan ayah. Hanya saja, ada permasalahan terkait penyelundupan senjata api di Bandara Al Fashir, Sudan, yang akhirnya menahan kepulangan 139 prajurit pasukan perdamaian Polri FPU VIII.

Sang ibu pun memutuskan menitipkan sementara Asyifah kepada Maimunah dan kembali ke Padang. Profesinya yang merupakan guru membuatnya tidak dapat melepaskan tanggung jawabnya mendidik anak bangsa di Sidempuan.

Untuk Asyifah, dia tidak masuk sekolah sementara. "Bolos," kata dia.

Penantian Asyifah bertemu dengan sang ayah yang sudah setahun lamanya tak pulang itu tidak sia-sia. Pantauan Liputan6.com, di bus keempat rombongan pembawa prajurit Polri FPU VII, terlihat Asyifah dan Maimunah diperkenankan ikut masuk.

Senyumnya lebar. Dari jendela, dia tertawa kecil sambil melambaikan tangannya ke awak media. Terlihat bocah itu dipangku oleh salah satu perwira polisi yang diduga merupakan ayahnya.

Sementara keluarga yang lainnya menggunakan kendaraan terpisah dengan rombongan prajurit untuk ikut menyusul ke kawasan Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Akan ada pemeriksaan lanjutan di sana sebelum mereka diperkenankan bertemu kembali dengan keluarga.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya