Kemendikbud Akan Merintis SMK Perfilman

Muhadjir mengatakan sudah ada beberapa sekolah kejuruan dibidang perfilman yang dirintis di beberapa kota.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Mar 2017, 03:01 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2017, 03:01 WIB
Mendikbud Muhadjir Effendy
Mendikbud Muhadjir Effendy

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan merintis sekolah menengah kejuruan (SMK) di bidang perfilman. Tujuannya, untuk memastikan tersedianya tenaga terampil di bidang perfilman.

"Kami ingin agar perfilman bangkit. Jika sudah bangkit maka kebutuhan akan insan perfilman semakin besar. Untuk itu, kami memastikan tersedianya tenaga terampil yang menopang pertumbuhan industri perfilman di Tanah Air," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, di Jakarta, Senin 6 Maret 2017.

Muhadjir mengatakan sudah ada beberapa sekolah kejuruan dibidang perfilman yang dirintis di beberapa kota. Selain merintis SMK perfilman, Kemdikbud juga menyediakan studio mini di sekolah-sekolah.

"Anggaran untuk perfilman juga kami tingkatkan dua kali lipat pada tahun ini," ujar dia seperti dikutip dari Antara.

Anggaran perfilman tahun 2016 sebesar Rp 50 miliar sementara pada 2017 ini meningkat menjadi Rp 90 miliar.

Muhadjir mengatakan Kemendikbud berupaya untuk meningkatkan literasi perfilman di Tanah Air. Sehingga timbul rasa menghargai karya-karya seni sejak dini.

"Dalam jangka panjang, akan ada pemisahan film anak dan dewasa. Ke depan, film anak diperbanyak dan kami akan menentukan media apa untuk menyampaikan pesan," lanjut Muhadjir Effendy.

Sementara itu, aktor senior Slamet Rahardjo mengatakan sebelumnya belum ada sekolah film. Namun, mereka yang bekerja di bidang perfilman biasanya mewarisi bakat orangtuaanya.

"Sekolah film sampai saat ini tidak ada, namun yang berbakat banyak," tandas Slamet.

Slamet berharap jangan sampai uang yang dialokasikan pemerintah untuk perfilman terbuang sia-sia dan tidak mengakomodasi bakat-bakat terpendam.

"Film Indonesia sangat penting karena film tersebut dibuat oleh orang Indonesia dengan pemikiran Indonesia," kata Slamet.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya