Polri Beberkan Penyebab Bentrok Sopir Angkot dan Ojek Online

Martinus mengatakan, perlu upaya bersama untuk mencegah terjadinya lagi gesekan antara sopir angkot dan pengemudi ojek online.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 25 Mar 2017, 12:51 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2017, 12:51 WIB
Bentrok sopir angkot dan ojek online di Bogor
Bentrok sopir angkot dan ojek online di Bogor (Liputan6.com/ Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta Sopir angkot dan pengemudi ojek online terlibat bentrok di Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Sopik angkot menolak keberadaan dan beroperasinya ojek online di wilayah tersebut.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, ada beberapa penyebab terjadinya bentrok. Salah satunya karena adanya informasi hoax yang tersebar di media sosial.

"Itu polanya juga memanfaatkan teknologi sosmed. Sebenarnya tidak terjadi apa-apa. Tapi ada yang bilang dipukul lah, dan muncul lah toleransi antar teman ya sehingga terjadi pemukulan dan gesekan," kata Martinus dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/3/2017).

Karena itu, kata Martinus, perlu upaya bersama untuk mencegah terjadinya lagi gesekan antara sopir angkot dan pengemudi ojek online.

Kemudian, ia juga berpendapat, perlu kerjasama masyarakat guna mencegah gesekan serupa terjadi, dan untuk deteksi dini hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kami tidak bisa sendiri, kami bekerja sama dengan instansi lainnya," ucap Martinus.

Dia menegaskan, Polri tidak segan-segan bertindak tegas jika sudah terjadi kerusuhan. "Kita harus beri efek jera kepada mereka. Kita harus bertindak tegas," ujar Martinus.

 

 

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya