2 Hari Berturut-Turut Ma'ruf Amin Bertemu Jokowi, Bahas Apa?

Ma'ruf menjelaskan, kemarin Jokowi secara khusus memanggil dirinya untuk berdiskusi masalah bangsa.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 31 Mar 2017, 17:22 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2017, 17:22 WIB
Di Purwakarta, Kiai Ma'ruf Amin Komentar Tentang Pilgub Jabar
Kiai Ma'ruf Amin memuji program Pendalaman Kitab Al Qur'an dan Kitab Kuning yang digagas oleh Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengundang Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin ke Istana Kepresidenan, Jakarta. Jokowi memanggil Ma'ruf dua hari berturut-turut.

Ma'ruf menjelaskan, kemarin Jokowi secara khusus memanggil dirinya untuk berdiskusi masalah bangsa. Pembahasan itu menjadi fokus pada pertemuan kemarin.

"Presiden memang ngajak diskusi dengan saya tentang bangsa negara," kata Ma'ruf di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (31/3/2017).

Saat bersamaan, Rais Aam PBNU itu menyampaikan MUI akan menggelar Kongres Ekonomi Umat. Mendengar hal itu, Jokowi sangat berkesan dengan kongres itu karena memang banyak gagasan besar yang ingin diterapkan Jokowi terutama di bidang ekonomi.

"Kalau begitu bagaimana panitia ini bisa ketemu. Langsung presiden (minta) besok jam dua kita ketemu. Terpaksa saya nganter lagi. Akhirnya sudah ketemu," imbuh Ma'ruf.

Karena itu, hari ini Ma'ruf Amin kembali datang ke Istana. Kali ini, dia mengantar para panitia kongres untuk bertemu langsung dengan Jokowi.

"Bahwa kongres ini diharapkan punya nilai besar sehingga judulnya luar biasa, 'Arus Baru Ekonomi Indonesia'. Ini arus baru Indonesia itu kan kita akan menyaingi New Policy-nya Mahathir (Mahathir Mohamad, mantan PM Malaysia). Kira-kira kalau Mahathir punya New Economic Policy, kita punya Arus Baru Ekonomi Indonesia," jelas dia.

Ma'ruf tidak ingin aktivitas MUI disebut sebagai ekspansi dari urusan umat ke ekonomi. MUI hanya menjadi fasilitator dan mendorong pertumbuhan ekonomi umat.

"Tidak ekspansi. Kita mendorong menggerakkan, tidak operasional. Kita mendorong menggerakkan, tapi tidak operasional, tidak melakukan kegiatan ekonomi. Jadi mendorong," pungkas Ma'ruf Amin.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya