Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengabulkan permintaan siswa SDN 4 Sungkung, Bengkayang, Kalimantan Barat yang meminta tas untuk sekolah. Tapi, tidak mudah menembus sekolah yang berada di kawasan perbatasan untuk mengantar bantuan berupa peralatan sekolah lengkap.
Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi mengatakan, tim yang dikirim Jokowi ke Bengkayang sudah berangkat sejak 6 April 2017. Tapi, tim masih harus menempuh perjalanan darat dan sungai untuk menembus kawasan perbatasan itu.
Baca Juga
"Untuk ke lokasi perjalannya, Jakarta-Pontianak-Entikong-Sungkung, itu perlu lewat jalan darat menggunakan truk 6 jam, kemudian menggunakan (jalur) sungai 7-8 jam, setelah itu perjalanan darat 1 jam," kata Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (7/4/2017).
Advertisement
Karena itu, siswa harus bersabar untuk bisa menikmati bantuan peralatan sekolah dari Presiden ini. Paling tidak, butuh waktu 2-3 hari bagi para siswa untuk menerima langsung bantuan itu.
Bantuan itu merupakan peralatan sekolah lengkap. Bantuan itu berisi, buku tulis, alat tulis, seperti pensil, peraut, bolpoin, penghapus, penggaris. Kemudian tempat air minum, crayon, sepatu, gambar, dan peta Indonesia.
Sekolah yang menerima bantuan itu, adalah 140 siswa SDN 4 Sungkung, 151 siswa SDN 09 Senoleng, 168 siswa di SDN 10 Medeng, 148 siswa di SDN 11 Senebeh, dan 35 siswa di SDN 07 di Kaput.
Johan menambahkan, Presiden sangat menaruh perhatian pada pembangunan perbatasan. Tidak hanya pos perbatasan, tapi pertumbuhan ekonomi dan fasilitas pendukung lainnya.
"Nah, ini mungkin karena berkaitan dengan program di perbatasan, melihat itu langsung direspons Presiden. Jadi masyarakat sekitarnya juga untuk wibawa pemerintah juga, agar mereka tidak sekolah di seberang, tidak berobat di seberang. Termasuk pasar juga," imbuh Johan.
Sebuah video siswa SD 04 Sungkung, Bengkayang, Kalimantan Barat, viral di media sosial. Para siswa secara langsung meminta tas sekolah kepada Presiden Jokowi.
Permintaan ini bukan tanpa alasan. Dalam video itu, tampak siswa bersekolah hanya menggunakan kantong kresek bekas sebagai pengganti tas. Selain itu, seragam sekolah mereka juga sudah lusuh dan kotor.
Tak berbeda jauh dengan kondisi siswa, bangunan sekolah di kawasan perbatasan Indonesia dengan Malaysia ini juga sangat memprihatinkan. Pintu sekolah bolong, lantai sekolah juga hanya beralas kayu.
Presiden Jokowi sudah melihat video itu. Setelah melihat, Jokowi langsung mengirim tim untuk mengabulkan permintaan para siswa SDN 04 Sungkung.