Terdakwa Kasus e-KTP Sebut Penyerang Novel Baswedan Biadab

Walaupun, Novel Baswedan merupakan petugas yang menyidik kasusnya.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 11 Apr 2017, 23:56 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2017, 23:56 WIB
Penyidik KPK, Novel Baswedan
Penyidik KPK, Novel Baswedan tiba di RS Jakarta Eye Center (JEC), Menteng, Jakarta, Selasa (11/4). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Terdakwa kasus e-KTP menyebut penyerangan kepada penyidik senior KPK Novel Baswedan sebagai perbuatan yang biadab. Walaupun, Novel merupakan petugas yang menyidik kasusnya.

"Ya iyalah (perbuatan biadab)," kata Irman saat ditemui usai menjalankan pemeriksaan di Gedung KPK Kuningan Jakarta Selatan, Selasa (11/4/2017).

Mantan Dirjen Dukcapil itu prihatin atas kejadian yang menimpa Kepala Satgas Penyidik Kasus e-KTP tersebut.

"Kalau saya sih prihatin. Apalagi beliau abis salat subuh ya. Sangat prihatin lah. Semoga (Novel Baswedan) cepat sembuh," tutur Irman.

Sebelumnya, penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal saat kembali ke rumah usai salat subuh di masjid. Novel tengah menjalani perawatan intensif di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta Utara.

Polisi pun kini tengah menyelidiki kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan tersebut.

Warga sekitar tempat tinggal Novel Baswedan mengaku tak asing dengan kehadiran sosok mencurigakan yang kerap mondar-mandir belakangan ini sebelum penyiraman air keras ke wajah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.

Dua pria bersepeda motor matic itu tak sekali terpantau warga sedang duduk-duduk dekat tempat kejadian perkara.

"Satu orang kurus tinggi berdiri di samping motor. Motornya matic warna hitam. Dia pakai jaket kulit hitam dan pakai helm full face," kata Eko Julianto (26) warga yang ikut dipanggil menjadi saksi oleh polisi kepada awak media di Masjid Al Ihsan, Jalan Deposito, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4/2017).

Dia juga mengaku hafal dengan ciri-ciri satu orang lainnya yang diduga menyerang Novel Baswedan.

"Kalau satu lagi itu gede, dia duduk di bangku keramik dekat masjid. Motornya terparkir ke arah rumah Novel. Dia enggak pakai helm, mukanya asing, perawakan besar sedang, rambutnya ikal berwarna kemerahan," Eko menjelaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya