Said Aqil: Radikalisme dan Terorisme Bawa Agama Sudah Sejak Lama

Said Aqil Siradj menjelaskan, radikalisme dan terorisme sudah lama terjadi, terlebih yang berkedok agama.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 06 Mei 2017, 08:17 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2017, 08:17 WIB
Jelang Pilkada, PBNU Doakan Jakarta Damai
Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj memberikan ceramah saat Istighotsah untuk Jakarta Damai di PBNU, Jakarta, Jumat (7/4). Istighotsah digelar untuk mendoakan Jakarta Damai jelang Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia tengah fokus menghadapi bahaya radikalisme dan terorisme, yang belakangan ini kian marak. Dua paham tersebut dinilai bakal mengancam ideologi negara, Pancasila.

Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto bahkan mengingatkan Pancasila sebagai ideologi negara fundamental dalam menjaga keberlangsungan NKRI. Karena itu, ia mengharapkan, tidak ada lagi upaya untuk menggugat Pancasila.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj setuju dengan hal tersebut. Ia menjelaskan, radikalisme dan terorisme sudah lama terjadi, terlebih yang berkedok agama.

"Radikalisme dan terorisme sudah lama ada. Bahkan terorisnya itu hapal Alquran. Mereka berdalih berdasarkan agama," ucap Said di Gedung Gerakan Pemuda Ansor, Jakarta, Jumat, 5 Mei 2017.

Meski ada di balik agama, ia melanjutkan, para pembawa radikalisme dan terorisme tidak ada yang mengerti dan paham dengan makna ajaran agama sebenarnya. Terlebih terkait Islam.

"Tapi tidak ada yang paham sebenarnya," pungkas Said Aqil Siradj.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya