Liputan6.com, Jakarta - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan masih menjalani perawatan mata di sebuah rumah sakit di Singapura. Dokter ahli pun didatangkan untuk melihat perkembangan perawatan mata Novel.
Kondisi kesehatan mata Novel sempat stagnan, tidak ada pertumbuhan pada selaput korneanya selama dua hari. Namun kini, kesehatan mata Novel Baswedan mulai membaik.
Baca Juga
"Terjadi sedikit pertumbuhan selaput kornea di mata kanan dan pertumbuhan pembuluh darah di mata kiri bagian atas," kata juru bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (15/5/2017).
Advertisement
Kendati begitu, Febri mengatakan terjadi peradangan pada bagian mata kanan dari Kasatgas kasus e-KTP tersebut.
"Ada peradangan (inflamasi) pada bagian tengah kornea mata kanan meskipun belum teridentifikasi adanya infeksi," tutur Febri.
Sementara itu, keluarga dan KPK pun berharap ada perkembangan yang signifikan dari polisi dalam mengungkap kasus penyerangan Novel dengan air keras. Sebab, sudah 34 hari setelah Novel diserang air keras, kepolisian belum menemukan titik terang siapa peneror Novel.
"KPK dan pihak keluarga Novel Baswedan berharap ada langkah yang lebih dapat dilakukan bersama-sama," pungkas Febri.
Novel Baswedan diserang air keras oleh orang tak dikenal setelah salat Subuh di masjid dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa, 11 April 2017.
Pelaku yang diduga berjumlah dua orang langsung kabur menggunakan motor matik setelah menyiram wajah Novel dengan cairan kimia. Akibatnya, wajah Novel mengalami luka bakar dan kedua matanya luka akibat terkena air keras.