Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengonfirmasi bahwa hanya satu rumah sakit di Indonesia yang terkena serangan ransomware WannaCry yakni Rumah Sakit Dharmais. Ia menghubungi RS Harapan Kita setelah beredar kabar bahwa WannaCry telah menyerang dua rumah sakit yakni Rumah Sakit Dharmais dan Rumah Sakit Harapan Kita.
"Jadi tidak ada rumah sakit lain. Saya sudah telepon langsung Dirutnya (RS Harapan Kita), nggak ada masalah (Wannacry) itu," jelas Rudiantara di Kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat, Senin (15/5/2017).
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, pria yang menjabat sebagai Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Padjadjaran periode 2015-2020 itu mengakui, beberapa kasus kecil juga dialami oleh sejumlah perusahaan dan instansi di pulau Jawa, termasuk Kantor Samsat. Namun, ia menegaskan beberapa komputer saja yang terkena WannaCry.
"Juga ada perusahaan-perusahaan yang terkena, tidak lebih dari 10 PC (personal computer)," tuturnya.
Ia mengatakan, sejumlah PC itu terkena WannaCry karena karyawan perusahaan atau instansi yang bersangkutan lupa mematikan jaringan internet di PC itu.
"Mungkin juga ada karyawan yang tidak mematikan PC-nya, jaringan internetnya dibiarkan hidup. Kemarin libur panjang, terus jadi kena (PC-nya)," pungkas pria yang akrab disapa Chief RA itu.
Ditemui terpisah hari ini (15/5/2017), Direktur Utama RS Dharmais Abdul Kadi, mengakui 60 dari 600 komputer di RS Dharmais terkena serangan WannaCry. Namun ia memastikan bahwa sistem pelayanan RS Dharmais, termasuk operasi, tidak terbengkalai.Â
"Ndak. Ndak ada operasi yang terbengkalai," kata Abdul kepada Health Liputan6.com hari (15/5/2017) di ruangan lobi RS Dharmais Jakarta.
(Why)