Cerita di Balik Kembalinya Lagu Indonesia Raya 3 Stanza

Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Hilmar Farid menilai sangat menarik lagu Indonesia Raya 3 stanza.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 02 Jun 2017, 01:27 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2017, 01:27 WIB
Partitur Lagu Indonesia Raya
Partitur Lagu Indonesia Raya Ciptaan Wage Rudolf Soepratman (Liputan6.com/Mufti Sholih)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Hilmar Farid mengungkapkan, ide untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza sudah ada sejak peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober 2016 lalu. Pada acara itu, pertama kali Indonesia Raya 3 stanza dinyanyikan.

Dari situ, lanjut Hilmar, muncul pemikiran lagu Indonesia Raya pada stanza kedua dan ketiga justru sangat relevan dengan kehidupan masyarakat sehari-hari, terutama belakangan ini.

"Nah bertolak dari pemikiran lirik ini enggak dikenal, padahal lirik stanza kedua dan ketiga sangat relevan dengan apa yang kita hadapi sekarang. Lalu soal keadilan, bukan hanya keadilan sosial, keadilan ruang juga," kata dia Gedung Ditjen Kebudayaan Jakarta, Kamis (1/6/2017).

Menurut dia, masyarakat kini cenderung mengabaikan kehidupan warga pelosok Indonesia. Padahal, dari situ sebenarnya Indonesia memiliki arti yang sesungguhnya. Yakni terdiri dari pulau-pulau dengan lautan yang membentang luas.

"Kita cenderung mengabaikan yang di pinggir-pinggir. Padahal kan di situ pesannya selamatkan pulaunya, lautnya, pandunya, semuanya di dalam lagu Indonesia Raya itu. Jadi melihat liriknya punya arti yang begitu penting, kita ambil inisiatif untuk merekam itu," paparnya.

Untuk tata cara pelaksanaan menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza, Hilmar mengaku sudah membuat rekaman agar orang-orang bisa ikut menyanyikan.

"Kita 2 minggu lalu udah bikin rekaman di Lokananta itu untuk instrumennya sehingga orang bisa ikut nyanyi di situ. Tapi kita juga kasih contoh bagaimana kalau dinyanyikan oleh chord, terus liriknya juga dibikin itu ada di website-nya indonesiaraya.id," kata dia.

"Terus yang paling penting sih petunjuk bagaimana conduct, karena maunya anak-anak bergantian gitu mereka conduct bisa mimpin itu sendiri. Jadi ini juga menjadi bagian pendidikan karakter membuat anak-anak ini berani tampil ke depan mimpin," imbuhnya.

Saat ini, kata Hilmar, sedang dikumpulkan materi-materi juga bahannya. Dan menurutnya, ini adalah lagu Indonesia Raya yang dimainkan pertama kali oleh orang asli Indonesia.

"Kita sekarang lagi bikin semacam paket materinya, kemudian ngumpulin bahan-bahan, rekaman sudah selesai dan itu untuk pertama kalinya rekaman yang akan dipakai di sekolah-sekolah itu dibawakan oleh orang Indonesia. Kalau dulu kan Victoria Harmony Orchestra," kata dia.

"Sekarang untuk pertama kalinya anak-anak nusantara yang tiap tanggal 17 Agustus main di Istana, alumni-alumninya kita kumpulkan, terus mereka main. Dan ini juga bagus sih hasilnya. Sekarang lagi editing lah, final tuning agar bagus nanti setelah itu bisa disebar, kita sebar melalui macam-macam media," sambungnya.

Hilmar menilai sangat menarik lagu Indonesia Raya 3 stanza meski dirinya juga belum hafal sepenuhnya.

"Memang menarik ya karena Indonesia Raya 3 stanza ini kan hafal enggak? Saya kira banyak dari kita enggak hafal, saya juga enggak sepenuhnya tahu liriknya," pungkas Hilmar.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya