Liputan6.com, Jakarta - Pancasila sebagai ideologi bangsa mulai diperdebatkan. Pemerintah pun terus berupaya menggugah kembali rasa nasionalisme melalui Pancasila. Di sisi lain, penerapan Pancasila dipastikan sejalan dengan perintah Alquran, termasuk soal hidup dalam keberagaman.
Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar menjelaskan, Allah tidak menciptakan manusia di muka bumi menjadi sebuah golongan. Karena itulah, manusia sudah seyogyanya hidup dalam perbedaan.
Baca Juga
"Allah menciptakan suatu masyarakat di bawah kolong langit ini, jadi yang penting bagi kita adalah membiasakan hidup di tengah perbedaan, menerima perbedaan yang ada tapi tetap kita berpegang pada sebuah pedoman," kata Nasaruddin dalam sebuah tausyiah di kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Senin 5 Juni 2017.
Advertisement
Keberagaman itu tertuang dalam Alquran Surat An Nahl 93. Karena itu, sebuah keberagaman harus ditopang dengan satu tali sebagai pijakan hidup bersama. Dalam konteks Indonesia, Pancasila merupakan tali yang harus dipegang setiap warga.
"Berpeganglah pada tali itu. Dengan demikian kalau kita mengikuti perintah Pancasila berarti itulah perintah Quran," ujar Nasaruddin.
Menurut dia, sejauh ini tidak ada bangsa yang seindah Indonesia. Dengan keberagaman yang dimiliki kerukunan tetap terjaga dengan baik. Masyarakat bisa beribadah dengan nyaman sesuai dengan agama masing-masing.
"Bisa taraweh di manapun, mau di Istiqlal juga boleh. Oleh karena itu bangsa Indoensia tetap langgeng dan menjadi role model bagi negara mayoritas muslim dan seluruh negara lain juga. Mari kita tampilkan Indonesia sebagai negara modern tapi hidup di dalam sendi-sendi keagamaannya," pungkas Nasaruddin.