Safari Ramadan di Masjid Agung Kesultanan Ternate

Jalan-jalan ke masjid peninggalan peradaban Islam zaman kesultanan Ternate. Ada apa saja, ya?

oleh Galuh Garmabrata diperbarui 11 Jun 2017, 16:33 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2017, 16:33 WIB

Liputan6SCTV, Ternate - Masa kejayaan Islam di kerajaan Ternate digambarkan dengan bangunan Masjid Kesultanan Ternate, atau yang dikenal dengan Sigi Lamo. Hingga kini masjid kesultanan Ternate ini masih mempertahankan tradisi yang unik.

Seperti ditayangkan Safari Ramadan dalam Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (11/6/2017), Sultan Zaenal Abidin membangun Masjid Kesultanan Ternate pada awal abad ke-17. Masjid ini dikenal dengan nama Sigi Lamo, alias Masjid Agung.

Masjid Kesultanan Ternate memiliki 17 pilar. Angka 17 bermakna 17 rakaat dalam pelaksanaan salat lima waktu. Ada pula tempat salat khusus untuk Sultan Ternate, letaknya tepat di sebelah imam. Menariknya, tradisi di masjid sultan masih dijalankan hingga saat ini. Salah satunya meminta restu kepada kesultanan, sebelum melaksanakan Salat Jumat.

Dengan berjalan kaki, mereka menuju Kedaton Kesultanan untuk meminta restu. Ritual ini juga dilakukan sebelum melaksanakan salat pada hari raya. Usai meminta restu, azan dikumandangkan.

Ada satu keunikan lagi. Jika biasanya azan dikumandangkan satu orang saja, di sini, azan zuhur pada hari Jumat dikumandangkan empat orang secara bersamaan dengan lantunan yang khas. Empat muazin melambangkan keberagaman pemahaman agama Islam.

Masjid ini hanya diperuntukkan bagi laki-laki, dan wajib menggunakan celana kain, bukan sarung. Tradisi ini telah ada sejak masjid berdiri dan dipertahankan hingga saat ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya