Liputan6.com, Jakarta - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap akan berjalan selama bulan Ramadan 1446 H/2025 M, meskipun dengan penyesuaian. Pemerintah memastikan anak-anak tetap mendapatkan asupan gizi seimbang, baik yang berpuasa maupun tidak. Namun, selama libur Lebaran, dari tanggal 21 Maret hingga 8 April 2025, program MBG akan diliburkan.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana. Menurut Dadan, kebijakan ini diambil untuk mempertimbangkan jarak rumah siswa ke sekolah.
Advertisement
Baca Juga
"Jadi makan bergizi untuk anak sekolah mengikuti hari anak sekolah. Jadi kalau sekolah libur, ya libur. Kenapa? Karena kalau kita memberikan makan bergizi, itu effortnya kan besar ya," jelas Dadan dalam konferensi pers di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (19/3/2025).
Advertisement
Keputusan ini diambil karena tidak semua siswa tinggal dekat dengan sekolah. Banyak siswa yang harus menempuh perjalanan jauh, bahkan ada yang harus melewati medan yang sulit untuk sampai ke sekolah. Dengan diliburnya MBG selama libur Lebaran, diharapkan siswa tidak perlu repot mengambil makanan ke sekolah saat libur panjang.
MBG Ramadan: Menu dan Mekanisme Penyesuaian
Selama Ramadan, MBG akan menyediakan makanan yang tahan lama dan mudah dibawa pulang. Berbeda dengan biasanya yang menyediakan makanan segar, kini menu akan terdiri dari susu, telur, kurma, buah-buahan, kue kering fortifikasi, dan sesekali bubur kacang hijau atau kolak. Makanan tersebut dirancang dengan memperhatikan komposisi gizi seimbang, mengandung protein, karbohidrat, dan serat yang cukup.
Pembagian MBG disesuaikan dengan jam pulang sekolah agar siswa dapat langsung membawanya pulang untuk berbuka puasa. Untuk siswa yang tidak berpuasa, makanan dapat dikonsumsi di sekolah atau di rumah. BGN menggunakan kantong sebagai kemasan baru untuk memastikan makanan tetap segar dan mudah dibawa pulang.
Program ini menjangkau seluruh siswa, baik Muslim maupun non-Muslim. Meskipun awalnya seragam, penyesuaian akan dilakukan di daerah dengan mayoritas non-muslim untuk menyesuaikan dengan kebutuhan mereka. Kementerian Pendidikan dan BGN telah berkoordinasi untuk memastikan kelancaran program MBG selama Ramadan, termasuk penyesuaian menu dan waktu pendistribusian.
Advertisement
MBG untuk Ibu Hamil, Menyusui, dan Balita Tetap Berjalan
Meskipun MBG untuk siswa sekolah diliburkan selama Lebaran, pelayanan tetap diberikan kepada ibu hamil, menyusui, dan anak balita. "Kecuali untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita. Karena itu kan rangenya di sekitar radius 4 km. Jadi pelayanan masih tetap akan diberikan kepada ibu hamil, menyusui, dan anak balita," tambah Dadan.
Hal ini dikarenakan jangkauan pelayanan untuk kelompok ini lebih terbatas dan lebih mudah dijangkau. Program MBG merupakan program unggulan pemerintah yang bertujuan untuk mendukung gizi anak-anak, terutama di sekolah. Program ini dimulai sejak Januari 2025 dengan anggaran awal Rp71 triliun.
Setelah libur Lebaran, MBG akan kembali dilaksanakan dengan persiapan yang lebih matang. "Karena ada waktu di mana persiapan untuk menyiapkan menu, menyiapkan infrastruktur, dan hal lain-lain. Sehingga anak sekolah masuk, makannya sudah siap," pungkas Dadan. Penyesuaian selama Ramadan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan program tetap efektif dan relevan bagi semua siswa.
Program MBG Ramadan ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendukung kesehatan dan gizi anak Indonesia. Dengan adanya penyesuaian selama bulan Ramadan dan libur Lebaran, diharapkan program ini dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat maksimal bagi seluruh peserta program.
Infografis
Advertisement
