Liputan6.com, Jakarta Pekan depan, bisa jadi kesempatan terakhir Petaka Gunung Gede untuk mendulang penonton mengingat ada lima film Indonesia baru yang akan berlaga jelang Lebaran 2025. Pencapaian Petaka Gunung Gede sendiri tak bisa dibilang buruk.
Film yang dibintangi Endy Arfian ini merangkul 3 juta penonton lebih. Kini, Petaka Gunung Gede karya sutradara Azhar Kinoi Lubis bertengger di puncak box office Indonesia. Jumlah penontonnya mengalahkan Captain America: Brave New World.
Baca Juga
Petaka Gunung Gede dimodali naskah buatan Upi yang diadaptasi dari kisah nyata viral Maya Azka. Pencapaian 3 juta penonton disyukuri Upi dan Endy Arfian seraya mengenang serunya menggarap film Petaka Gunung Gede.
Advertisement
Laporan khas Showbiz Liputan6.com kali ini menghimpun 6 fakta di balik sukses film Petaka Gunung Gede berdasarkan wawancara eksklusif bersama Upi dan Endy Arfian. Berikut penuturan mereka memaknai kesuksesan Petaka Gunung Gede.
1. 35 Hari Tayang, Tembus 3 Juta Penonton
Dalam wawancara via telepon pekan ini, Endy Arfian tak dapat menutupi kebahagiaannya kala dapat kabar Petaka Gunung Gede meraup 3 juta penonton. Bintang film Pengabdi Setan mengaku tak menyangka sama sekali.
“Alhamdulillah, per 35 hari penayangan kemarin, film Petaka Gunung Gede sudah mendapat 3 juta penonton lebih. Jujur, ini tidak disangka-sangka banget bisa mendapat 3 juta penonton dan seramai ini,” kata Endy Arfian.
Advertisement
2. Rezeki Awal Tahun
Masih segar dalam ingatan Endy Arfian, film Petaka Gunung Gede tayang mulai 6 Februari 2025 alias fase awal tahun. Banyak yang menilai 6 Februari 2025 bukan tanggal cantik untuk menayangkan film anyar namun kekuatan konten membuktikan sebaliknya.
“Karena waktu syuting kita, terutama aku, tidak punya ekspektasi besar. Cuma fokus bikin karya dari hati. Karya yang baik dan bisa dinikmati semua orang. Ternyata responsnya sangat positif,” ujar Endy Arfian. “Jadi ini salah satu rezeki aku di awal tahun,” akunya.
3. Roadshow 15 Kota
Jumlah penonton Petaka Gunung Gede resmi melibas Captain Amerika: Brave New World, 1 Kakak 7 Ponakan, Perayaan Mati Rasa, hingga Dark Nuns dari Korea Selatan. Endy Arfian menyebut, salah satu faktor suksesnya yakni promosi yang digarap serius.
“Ketika promosinya pun kita juga luar biasa banget. Kami roadshow kurang lebih 15 kota, keliling promosi. Total satu bulan kami promosi. Jadi lumayan capai juga,” tutur Endy Arfian. “Dari syuting sampai promosi lumayan capai dan makan banyak tenaga,” imbuhnya.
Advertisement
4. 3 Juta Penonton Sangat Layak!
Di balik Petaka Gunung Gede ada Upi yang menggarap skrip dengan telaten. Dalam interviu tertulis dengan Showbiz Liputan6.com, ia buka suara soal pencapaian film tersebut.
“Tanggapan saya dengan kesuksesan film Petaka Gunung Gede yang kini mencapai 3 juta lebih, saya pikir pencapaian itu memang layak didapatkan,” Upi merespons, pekan ini.
5. Tidak Mudah Memvisualkan Naskah
Terlepas dari kekurangan dan kelebihannya, Upi mengatakan salah satu tantangan besar memproduksi Petaka Gunung Gede adalah memvisualkan apa yang tersaji dalam naskah. Syutingnya pun harus di gunung benaran.
“Sebagai penulis cerita saya paham betul tidak mudah memvisualisasikan cerita ini karena medannya berat di atas gunung, but they've made it. Dengan dedikasi yang diberikan dalam prosesnya, mereka layak mendapat sambutan yang ramai ini,” Upi mengulas.
Advertisement
6. Menguras Tenaga, Pikiran, dan Mental
Terkait tantangan memvisualkan naskah yang dibahas Upi, Endy Arfian membenarkan. Syuting di gunung harus memperhatikan teknis, kondisi cuaca dan suhu. Baginya, ini sungguh menguras tenaga dan konsentrasi.
“Karena waktu syuting benaran naik gunung atau mendaki gunung ditambah syutingnya film horor. Secara produksi itu sudah lumayan menguras tenaga, pikiran, mental,” Endy Arfian menambahkan. Selamat ya!
