Liputan6.com, Jakarta - Menko Polhukam Wiranto mengatakan, Indonesia tak akan mengubah status kewaspadaan karena situasional gejolak suatu negara. Indonesia selalu waspada dari gangguan dalam dan luar negeri.
Pernyataan Wiranto berkaitan dengan Perdana Menteri Irak Haider Al Abadi, yang mengumumkan pembebasan Kota Mosul dari pendudukan ISIS.
"Indonesia tidak menilai atau mengubah secara situasional mengubah posisi kewaspadaan," ujar Wiranto di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (11/7/2017).
"Dari awal kita sudah selalu melakukan kewaspadaan yang tingkat tinggi. Kewaspadaan yang total terhadap kemungkinan masuknya FTF (Foreign Terorist Fighters)," dia melanjutkan.
Advertisement
Wiranto mencontohkan, tingkat waspada Indonesia bukan hanya sekarang. Tapi mulai dari para militan pejuang ISIS yang berasal dari Indonesia kembali ke kampung halamannya.
"Bukan hanya jatuhnya Mosul, bukan hanya tergencetnya kekuatan ISIS di Suriah, kita selalu mewaspadai," kata dia.
Karena itu, kata Wiranto, pihaknya akan melakukan langkah-langkah agar kelompok teroris itu tidak mengganggu kehidupan dan stabilitas di Indonesia.
"Kita selalu melakukan langkah-langkah agar mereka tidak mengganggu kehidupan dan stabilitas di Indonesia. Akan kita lakukan terus," Wiranto menandaskan.
Â
Saksikan video menarik berikut ini:
Â