Indonesia Desak DK PBB Bahas Blokade Masjid Al Aqsa

Jokowi mengutuk keras blokade yang dilakukan oleh Israel. Terlebih sudah ada tiga korban jiwa akibat konflik ini.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 22 Jul 2017, 16:58 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2017, 16:58 WIB
Biar Mendunia, PKB 2017 Bakal Didigitalisasi oleh Bali Go Live
Presiden Joko Widodo.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengecam keras blokade terhadap Masjid Al Aqsa oleh pemerintah Israel. Jokowi mendesak Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) untuk bertindak cepat melalui Dewan Keamanan PBB.

"Indonesia meminta kepada Sekjen PBB agar Dewan Keamanan PBB dapat segera melakukan sidang membahas krisis yang ada di kompleks Masjid Al Aqsa," ujar Jokowi di Universitas Ahmad Dahlan, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (22/7/2017).

Jokowi mengutuk keras blokade yang dilakukan oleh Israel. Terlebih sudah ada tiga korban jiwa akibat konflik ini.

"Indonesia mengecam keras. Sekali lagi Indonesia mengecam keras pembatasan beribadah di Masjid Al Aqsa. Dan juga Indonesia mengecam keras jatuhnya tiga korban jiwa yang baru saja saya mendapat informasi," tegas Jokowi.

Penutupan Masjid Al Aqsa dipicu oleh tertembaknya dua tentara Israel hingga berbuntut tewasnya tiga penyerang tersebut. Usai penutupan, terjadi unjuk rasa yang berujung dengan penembakan Imam Masjid Al Aqsa, Sheikh Ikrima Sabri.

Akibat rangkaian insiden tersebut, pemerintah Israel memblokade kawasan Masjid Al-Aqsa. Mereka tidak mengizinkan umat Muslim beribadah di masjid suci tersebut dengan alasan keamanan.

Tindakan pemerintah Israel memicu protes dari negara-negara Islam. Di Yordania, ratusan ribu warga mengecam penutupan Masjid Al Aqsa serta penembakan terhadap Imam Masjid Al Aqsa.

Tindakan Israel menutup Masjid Al Aqsa serta melarang umat muslim salat Jumat di sana adalah yang pertama kali sejak tahun 1969. Hal ini yang memicu kemarahan umat Islam di Yerusalem.


Saksikan video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya