Jokowi: Kerja Bakti Harusnya Bisa Jadi PR untuk Siswa

Menurut Presiden, siswa harusnya bisa mendapat pelajaran dan tugas rumah yang tak hanya berkutat dengan pelajaran semata.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 23 Jul 2017, 06:23 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2017, 06:23 WIB
Presiden Jokowi di Yogyakarta
Presiden Jokowi di Yogyakarta (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi ingin kurikulum pendidikan di Indonesia lebih luwes dan fleksibel. Sehingga, siswa bisa mendapat pelajaran dan tugas rumah yang tak hanya berkutat dengan pelajaran semata.

Jokowi mencontohkan, selama ini pekerjaan rumah (PR) yang diberikan kepada siswa seputar pelajaran. Padahal, menurut Presiden menengok tetangga yang sakit atau membantu tetangga yang kurang mampu bisa menjadi bagian dari PR.

"PR tidak hanya matematika saja. Hal-hal yang berkaitan dengan jiwa kemuliaan itu bisa dijadikan PR dan seperti ada kerja bakti di kampung, anak-anak bisa kita suruh ikut PR-nya ikut kerja bakti kampung, lalu ambil gambarnya untuk diberikan kepada ibu dan bapak gurunya. Kenapa tidak," ujar Jokowi saat Rakorpimnas PGRI di Sahid Jaya Hotel, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (22/7/2017).

Ditegaskan Presiden, pekerjaan itu memang terlihat sepele. Tapi, itu semua merupakan bagian dari pembangunan karakter bangsa yang sekarang sudah mulai ditinggalkan.

Di sinilah menurut Jokowi peran guru dalam mengisi jiwa siswa masa depan bangsa. Para guru bisa mengisi dengan pesan-pesan mengenai etos kerja, kejujuran, disiplin diri, integritas, kerja keras, dan sifat-sifat pantang menyerah.

Di sisi lain, guru merupakan tokoh panutan yang memberi inspirasi dan teladan.

"Saya mengharapkan PGRI dapat mengajak dan mendorong para guru untuk menanamkan nilai-nilai dasar pendidikan karakter yang sangat penting bagi perkembangan anak," harap Jokowi.


Saksikan video menarik di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya