Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, rencana pembangunan apartemen dan gedung baru DPR bukanlah sesuatu yang baru. Hal ini, kata dia, tidak akan membawa implikasi kepada anggaran negara.
"Kalau itu sudah lama. Saya kira tidak ada implikasi terhadap anggaran juga. Sejauh yang saya tahu, karena pembangunan juga infrastruktur, yang jor-joran, tapi tak punya dampak terhadap masyarakat," ucap Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (16/8/2017).
Baca Juga
Dia menyebut, pembangunan rumah sakit, sekolah, adalah hal yang dibutuhkan dan memang harus ada. Politikus Gerindra ini justru menyindir pembangunan tol dan jalan, yang dipandang tak membawa dampak ke masyarakat.
Advertisement
"Seperti jalan tol, siapa yang diuntungkan? Itu kan industri otomotif, asing. Kemudian juga jalan-jalan yang tidak menimbulkan dampak langsung kepada masyarakat," ungkap Fadli.
Sebelumnya, Wakil Presiden JK mengatakan, pemerintah masih moratorium pembangunan gedung-gedung baru. Dia menegaskan, tidak ada pembangunan gedung baru DPR, meski anggota dewan beralasan gedung sudah tidak layak, gedung miring, hingga lift yang sering macet.
Menurut JK, DPR perlu berkaca dan melihat kondisi ekonomi sekarang. Sebab, pemerintah tengah mengutamakan pembangunan sarana pendidikan, kesehatan, dan bidang penelitian.
"Yang dibangun sekali lagi hanya sekolah, rumah sakit, dan badan penelitian. Jadi mestinya DPR kita harapkan memahami hal tersebut," JK menandaskan.
Wacana pembangunan gedung baru DPR muncul kembali, bersamaan adanya usulan kenaikan anggaran 2018, Rp 5,7 triliun. Angka ini naik Rp 1,4 triliun dari pagu anggaran 2017. Di mana, sebagian anggaran DPR itu diusulkan guna pembangunan kompleks anggota dewan di lahan bekas Taman Ria Senayan.
Â
Saksikan video di bawah ini: