Pasutri Bos Garmen di Benhil Diduga Tewas Akibat Benda Tumpul

Pasutri bos garmen itu diduga dianiaya terlebih dulu sebelum pelaku menggasak barang-barang berharga.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 12 Sep 2017, 21:17 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2017, 21:17 WIB
ilustrasi tewas
(Ilustrasi)

 

Liputan6.com, Jakarta - Polisi terus mengusut kasus perampokan yang menewaskan pasutri yang merupakan pengusaha garmen di Jalan Pengairan, Benhil, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Jasad pasutri bernama Husni Zarkasih (58) dan Zakiyah Masrur (53) itu ditemukan di sebuah sungai di kawasan Purbalingga, Jawa Tengah.

Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Lukman Cahyono mengatakan, korban diduga dianiaya terlebih dulu sebelum pelaku menggasak barang-barang berharga. Korban tewas diduga akibat luka parah di bagian kepalanya.

"Hasil autopsi posisi luka ada di bagian kepala belakang, terkena benda tumpul," ujar Lukman, Jakarta, Selasa (12/9/2017).

Namun polisi belum bisa memastikan di mana korban dibunuh. Yang pasti, korban telah mengalami penganiayaan sejak masih berada di rumah. Hal itu terlihat dari adanya bercak darah yang ditemukan di rumahnya di kawasan Benhil.

Kedua korban kemudian dimasukkan ke dalam mobil sedan mereka. Hingga saat ini, mobil korban dan beberapa barang berharga diduga dibawa lari pelaku.

"Kami sudah periksa CCTV yang ada di sekitar sini (rumah [pasutri](Saksikan tayang video menarik berikut ini: "")). Kami memang melihat mobil korban mengarah ke luar jalan sekitar pukul 20.00 WIB, dan tidak ada mobil lainnya. Jadi kemungkinan yang digunakan untuk membawa korban adalah mobil miliknya," kata Lukman.

Saksikan tayang video menarik berikut ini:

 

Buru Pelaku

Saat ini, penyidik Polsek Metro Tanah Abang bersama Polres Purbalingga tengah melakukan pengejaran pelaku. Polisi berbekal barang bukti, keterangan saksi, dan fakta-fakta di lapangan untuk mengungkap kejahatan ini.

"Barang bukti untuk sementara yang melekat pada tubuh korban berupa baju dan yang ada di TKP yaitu sampel bercak darah. Pihak Polres Jakpus juga sudah berangkat ke Purbalingga untuk koordinasi dengan yang ada di sana," ucap Lukman.

Sebelumnya, warga bersama aparat kepolisian menemukan jasad laki-laki dan perempuan di Sungai Klawing, Panumbangan, Bobotsari, Purbalingga, Jawa Tengah, Senin 11 September pagi. Terdapat kartu identitas pada tubuh jasad yang terikat dan terbungkus selimut itu.

Kedua jasad diketahui sebagai warga Jalan Pengairan, Benhil, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Setelah dicek, beberapa barang berharga milik korban raib. Polisi juga menemukan bercak darah.

Dugaan sementara, kedua pengusaha garmen itu tewas di tangan perampok. Jasadnya kemudian di buang di sebuah sungai di kawasan Purbalingga, Jawa Tengah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya