Pimpinan KPK Bertemu SBY Hari Ini, Ada Apa?

Rencananya tim pencegahan KPK bukan hanya mendatangi Partai Demokrat, tetapi juga Partai Nasdem.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 13 Sep 2017, 11:42 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2017, 11:42 WIB
Penuhi Undangan, Seluruh Pimpinan KPK Hadiri RDP dengan Komisi III DPR
Agus Rahardjo (kedua kiri) bersama pimpinan KPK lainnya usai mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/9). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini dijadwalkan bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta jajarannya. Rencananya, pertemuan akan dilakukan di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat di Jakarta, sekitar pukul 14.00 WIB.

Hal ini dibenarkan oleh Juru Bicara KPK Febri Diansyah. "Ada (pimpinan yang hadir)," kata Febri tanpa menjelaskan siapa yang mewakili pimpinan KPK, kepada Liputan6.com, Rabu (13/9/2017).

Dia menuturkan, rencananya tim pencegahan KPK bukan hanya mendatangi Partai Demokrat, tetapi juga Partai Nasdem. Mereka akan berdiskusi tentang bagaimana mewujudkan politik berintegritas secara bersama-sama.

"Di tahun 2016, KPK melakukan pematangan kajian untuk pencegahan korupsi dan penguatan parpol. Ada 2 dimensi utama yang kita fokuskan, yaitu, peningkatan pendanaan politik, pembangunan integritas parpol. Untuk pembangunan integritas parpol kita melakukan kajian bersama dengan beberapa profesor di LIPI juga. Hasilnya saat ini dibawa ke seluruh Parpol," jelas Febri.

Dia menuturkan, prinsip dasar apa yang dilakukan KPK adalah selain kerja penindakan dalam memproses kasus-kasus korupsi yang melibatkan politikus, KPK juga memiliki tanggungjawab di bidang Pencegahan.

"Karena itulah, agar aspek integritas Parpol ini bisa diwujudkan, perlu komitmen dan keterbukaan dari para pimpinan Partai Politik. Sejak akhir Agustus 2017 ini tim Pencegahan KPK sudah bertemu dan diskusi dengan pengurus pusat PDIP, Gerindra, PKB dan Hanura. Secara prinsip ada komitmen untuk memperkuat dan membenahi parpol dari dalam," tegas Febri.

Menurut dia, hal yang yang menjadi topik perbincangan adalah terkait, pengaturan dan penegakan kode etik, penataan sistem rekruitmen politik di parpol dan sistem akuntabilitas pengelolaan dana dan keuangan parpol.

"Hal ini agar parpol sebagai pilar demokrasi memang menjadi bagian penting dari segala upaya perbaikan kesejahteraan masyarakat termasuk melalui upaya pemberantasan korupsi," tandas Febri.

Saksikan video di bawah ini:

 


Hasil Kerja KPK Soal Pencegahan

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo membeberkan hasil kerja lembaganya saat rapat kerja dengan Komisi III DPR. Dalam mencegah korupsi, ada tiga elemen yang diikutsertakan membantu KPK.

"Elemen pertama yakni pemerintahan, kedua sektor swasta, dan selanjutnya masyarakat secara luas," ujar Agus.

Kemudian dia mengaku, KPK telah melakukan pendampingan di 23 Provinsi dalam hal pencegahan tindak pidana korupsi. Meskipun diakuinya, sampai kini masih terjadi tindak pidana korupsi yang marak dilakukan di daerah-daerah.

"KPK memberikan edukasi ke daerah seperti pengelolaan APBD mulai dari perencanaan, penguatan aparat pengawas internal hingga lebih memahami pengadaan barang dan jasa. Tak lupa, KPK juga berupaya mengkaji penambahan tunjangan penghasilan sehingga bisa mencegah terjadinya tindak pidana," paparnya.

Menurut Agus, hasil paling besar dari sisi pencegahan yaitu peraturan baru di Kementerian ESDM. Dia menyebut, hasilnya adalah penghematan cukup besar di kementerian tersebut.

Selanjutnya di sektor swasta, Agus menyebut KPK telah melakukan kampanye gerakan usaha yang berintegritas. KPK juga telah melakukan edukasi yang bekerja sama dengan Kepala Dinas (Kadin) agar pihak swasta melakukan kegiatan usahanya dengan semangat antikorupsi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya