Ketua Pengadilan Tinggi Manado Terjaring OTT, MA Temui KPK

Mahkamah Agung (MA) mengakui ada jajarannya yang terjaring operasi tangkap tangan oleh KPK.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 07 Okt 2017, 11:09 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2017, 11:09 WIB
20151030-Gedung-Mahkamah-Agung
Gedung Mahkamah Agung (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Mahkamah Agung (MA) mengakui ada jajarannya yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia adalah pejabat di Pengadilan Tinggi Manado, Sulawesi Utara.

Namun begitu, Kepala Biro Hukum dan Humas MA Abdullah Abdullah mengaku belum mengetahui secara pasti terkait apa OTT KPK itu dilakukan. Dia juga belum mengetahui di mana dan siapa saja pihak yang terjaring dalam operasi tersebut.

"Ini yang belum tahu saya. Makanya saya belum berani memberikan penjelasan resmi," kata Abdullah kepada Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (7/10/2017).

Abdullah saat ini tengah berada di Surabaya. Setelah mendengar kabar OTT KPK, secepatnya dia akan terbang ke Jakarta untuk mencari kebenaran informasi tersebut.

"Kami akan bertemu dengan KPK. Rencananya nanti sore akan kami sampaikan konpers di KPK," ucap Abdullah.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan membenarkan adanya OTT yang dilakukan pada Jumat, 6 Oktober 2017 malam. Ada penegak hukum dan politikus yang diamankan dalam operasi tersebut.

Basaria menyebutkan, OTT itu terkait kasus hukum yang ada di Sulawesi Utara. Sejumlah mata uang asing diamankan dalam operasi tersebut.

Saksikan video di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya