Polisi Tetap Berdayakan Pak Ogah Supeltas Meski Tanpa Anggaran

Namun, Halim mengatakan, pihaknya tengah memperjuangkan anggaran operasional Pak Ogah Supeltas.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 17 Okt 2017, 13:36 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2017, 13:36 WIB
Puluhan Pak Ogah Latihan jadi Pengatur Lalu Lintas
Satlantas Polres Metro Jakarta Pusat mengumpulkan 48 'Pak Ogah' di Lapangan Banteng, Sawah Besar, Kamis (24/8). Puluhan 'Pak Ogah' dilatih menjadi pasukan Sukarelawan Pengaturan Lalu Lintas (Supeltas) Polres Metro Jakpus. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memberdayakan keberadaan Pak Ogah atau polisi cepek, dalam mengurai kemacetan Ibu Kota. Mereka dilibatkan dalam kelompok Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas).

Namun, pelaksanaan program ini masih terkendala dana. Belum ada pihak yang bersedia memberikan honor untuk para Supeltas. Kendati, polisi tetap akan menerjunkan mereka mulai 28 Oktober mendatang.

"Kita ambil momentum Hari Sumpah Pemuda. Saya sudah perintahkan Kasat Lantas untuk diturunkan, walaupun belum diberikan honor," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Halim Pagarra, Jakarta, Selasa (17/10/2017).

Namun, Halim mengatakan, pihaknya tengah memperjuangkan anggaran operasional Supeltas. Dalam waktu dekat, pihaknya akan menemui Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta baru, Anies Baswedan-Sandiaga Uno terkait persoalan ini.

"Kita janjikan honor dan kita koordinasikan dengan gubernur baru," kata dia.

Anggota Supeltas nantinya, kata Halim, akan dibekali seragam khusus untuk membedakan mereka dengan Pak Ogah atau juru parkir liar. Polisi memastikan anggota Supeltas tidak akan memungut bayaran dari pengguna jalan.

Dalam praktiknya, Supeltas akan diawasi Satuan Lalu Lintas Polres yang ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Apabila ditemukan anggota Supeltas nakal, masyarakat dapat melaporkan ke polisi berdasarkan nomor yang ada di topi mereka.

"Jika ada masyarakat yang memberikan dengan ikhlas, ya tidak apa-apa, tapi tidak memaksa. Masyarakat juga bisa ikut memantau dong, kalau ada yang menyimpang, ya bisa dilaporkan ke polisi," tandas Halim.

 

Belum Dianggarkan di APBD

Ditlantas Polda Metro Jaya telah mengajukan kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta, agar bisa memberikan honor untuk anggota Supeltas. Namun, permintaan tersebut belum dikabulkan lantaran dana untuk Pak Ogah tidak tercantum dalam APBD.

Ditlantas Polda Metro Jaya juga menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI, agar bersedia memberikan honor untuk Supeltas. Namun kerja sama itu belum mendapatkan titik terang.

Akibatnya, Pak Ogah yang telah dilatih ini belum bisa diberdayakan untuk membantu mengatur lalu lintas Ibu Kota.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya