Liputan6.com, Jakarta - Tim Identifikasi RS Bhayangkara Polri, Kramatjati, Jakarta Timur yang menangani jenazah korban ledakan pabrik kembang api, memanfaatkan aplikasi Whatsapp untuk terhubung dengan para keluarga korban. Grup ini dibentuk untuk saling berbagi informasi dan data.
"Ada (grup Whatsapp). Ya tapi kita nggak berikan share keluar karena ini privasi mereka," tutur Ketua Tim DVI RS Polri Kombes Pramujoko di RS Bhayangkara Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (30/10/2017).
Menurut Pramujoko, grup tersebut bersifat membantu kelengkapan dokumen yang dibutuhkan. Jika keluarga sudah menyerahkan data antemortem di RS Polri namun masih juga kurang, mereka dapat mengirim data melalui grup Whatsapp tersebut.
Advertisement
"Ya memang itu tujuan kita itu. Dengan dibentuk grup tadi, nambah. Jadi mereka datang memberikan KK, memberikan apa itu, terus kalau dia wah fotonya kurang, kurang nyengir. Nanti dia kirim lagi itu semuanya lewat WA. Sifatnya data tambahan," jelas dia.
Sementara untuk di lokasi atau posko penyerahan data antemortem, pihak RS Bhayangkara Polri juga menyiapkan tim medis untuk keluarga yang datang. Hal itu dimaksudkan untuk menjaga kondisi fisik dan psikis dari keluarga korban.
"Kita di sini menyiapkan tim psikologis dan tim medis itu sebenarnya untuk jaga-jaga ketika ada yang stres, itu kita siapkan di sini sehingga bisa dilayani. Ada yang pingsan segala macem kan. Kita siapkan," Pramujoko menandaskan.
Dalam kasus kebakaran pabrik kembang api ini, polisi telah menetapkan tiga orang tersangka. Ketiga tersangka yakni pemilik pabrik, Indra Liyono, Direktur Operasional Andri Hartanto dan pekerja bernama Subarna Ega.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
15 Korban Teridentifikasi
RS Bhayangkara Polri kembali merilis jumlah korban ledakan pabrik kembang api di Kosambi, Tangerang, Banten, yang telah teridentifikasi. Ada enam jenazah lagi yang data postmortem dan antemortem-nya cocok dan sudah diperkenankan dibawa pulang oleh keluarga.
"Berdasarkan hasil sidang rekonsiliasi pukul 10.00 WIB pagi tadi, ada enam jenazah teridentifikasi," tutur Ketua Tim DVI RS Polri Kombes Pramujoko di RS Bhayangkara Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (30/10/2017).
Adapun keenam jenazah itu atas nama Halimah binti Saroni, Robiyah, Epih binti Udin, Ponih, Putri, dan Aryusli Hardiwan. Mereka diidentifkasi melalui DNA, rekam medis, gigi, dan properti.
"Aryusli kaosnya warna merah ada masih tersisa sedikit, sesuai dengan foto dia," Pramujoko menandaskan.
Total sudah 15 jenazah yang teridentifikasi.
Â
Advertisement