Sandiaga Sebut Toleransi di DKI Jakarta Sudah Meningkat

Setara Institute menyatakan, DKI Jakarta mendapatkan peringkat pertama dengan kategori toleransi rendah pada 2017.

oleh Ika Defianti diperbarui 18 Nov 2017, 18:13 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2017, 18:13 WIB
Anies-Sandi Tinjau Proyek MRT
Wagub DKI Jakarta, Sandiaga Uno meninjau proyek MRT di Jakarta, Jumat (20/10). Pembangunan MRT fase 1 (Lebak Bulus-Bundaran HI) ditargetkan pada akhir 2017 mencapai 90 persen. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, tingkat toleransi di Ibu Kota meningkat dibandingkan sebelumnya. Toleransi warga meningkat usai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

"Pilkada kemarin sempat ramai, setelah pilkada, data kami dapat alhamdulillah sudah sangat kondusif," kata Sandiaga di kantor camat Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (18/11/2017).

Sandiaga menyebutkan, data terkini mengenai peningkatan toleransi warga Jakarta telah dikantonginya, meskipun data itu hasil dari beberapa pekan lalu. Data tersebut lebih update dibandingkan data toleransi dari Setara Institute.

"Kalau (data) kita baru saja tiga Minggu terakhir. Kita lihat (hasil penelitian Setara) itu sebagai dampak daripada sebuah kontestasi pilkada," ujar dia.

Namun demikian, kata Sandi, bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dia akan menggunakan kedua data itu sebagai acuan kerja yang lebih meningkatkan toleransi di masyarakat.

"Kita gunakan data itu sebagai data kita agar kita kerja lebih keras untuk keadilan, kerukunan antarwarga," jelas Sandi.

Sebelumnya, Setara Institute menyatakan, DKI Jakarta menjadi kota di Indonesia yang mendapatkan peringkat pertama dengan kategori toleransi rendah pada 2017. Penelitian ini dilaksanakan mulai Oktober 2016 hingga September 2017. Padahal, dalam penelitian 2015, Jakarta menduduki peringkat 65 dari 94 kota.

Peneliti Setara Institute, Halili, mengatakan, hal itu disebabkan penguatan intoleransi dan politisasi identitas keagamaan di DKI menjelang, saat, dan setelah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.

"Perubahan signifikan pada indikator peristiwa pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan, pernyataan pemerintah dan tindakan nyata pertama," kata Halili di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis, 16 November 2017.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

10 Kota Toleran

Setara Institute mengeluarkan hasil penelitian Indeks Kota Toleran (IKT) tahun 2017 pada 94 dari 98 kota di Indonesia. Beberapa kota seperti Manado, Pematangsiantar, Salatiga, Singkawang menjadi 10 kota yang memiliki tingkat toleransi cukup tinggi.

Kota lain yang juga memiliki predikat sama, yakni Tual, Binjai, Kotamobagu, Palu, Tebing Tinggi, dan Surakarta. Penelitian ini dilaksanakan mulai Oktober 2016 hingga September 2017.

Peneliti Setara Institute, Halili, menyatakan, penelitian ini bertujuan untuk mempromosikan dan mengembangkan kota-kota yang dianggap berhasil membangun dan serta mengembangkan toleransi.

"Jadi kalau kota yang toleransinya masih rendah, harus bergegas mengikuti untuk membangun dan mengembangkan toleransi di wilayahnya," ucap Halili di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis, 16 November 2017.

Dia menjelaskan, laporan ini disusun untuk mengutamakan praktik toleransi dengan memeriksa seberapa besar kebebasan beragama dan dilindungi melalui regulasi dan tindakan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya