Panglima TNI: Perburuan Kelompok Bersenjata Terus Dilakukan

Gatot mengungkapkan, saat ini warga yang sudah dibebaskan tersebut sudah melakukan aktivitas seperti biasa.

oleh Muhammad Ali diperbarui 19 Nov 2017, 12:45 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2017, 12:45 WIB
Pemerintah Beri Sertifikat Pendayagunaan Tanah Terlantar
Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo memberi sambutan saat Hari Tata Ruang Nasional 2017 di Jakarta, Selasa (14/11). Kementerian ATR/BPN mendorong pemanfaatan ruang melalui penerbitan sertifikat pendayagunaan tanah terlantar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Personel TNI-Polri berhasil membebaskan dan mengevakuasi 347 warga yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di desa Kimberly dan Utikini, Tembagapura, Papua. Proses evakuasi sandera diwarnai penembakan dari KKB, Jumat 17 November 2017.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memastikan, pasukan akan tetap memburu kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua tersebut. Namun, tindakan itu akan dilakukan setelah proses pengamanan warga selesai.

"Sekarang ini fokusnya adalah mengamankan di sini, sampai ada juga tim pengejaran. Tetapi setelah ini semuanya selesai, tentunya kita akan lakukan pengejaran terus," ujar Gatot di lokasi pembebasan sandera, Timika, Minggu (19/11/2017).

Gatot mengungkapkan, saat ini warga sudah melakukan aktivitas seperti biasa. Mereka akan menggelar rapat terkait kelanjutan tempat tinggalnya.

"Mereka melakukan kegiatan ke gereja. Setelah itu, mereka akan melakukan pembicaraan rapat, apakah akan tetap tinggal di sini atau dipindah ke tempat lain. Tapi kalau di sini, sumber makanan tidak ada," ujar Gatot.

Untuk itu, ia meminta pihak berwenang untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi warga tersebut. TNI dan Polri akan tetap bersiaga untuk mengamankan lokasi.

"Ini adalah urusan dari Freeport dan Pemda. Kami hanya di sini, ya tugas dan tanggung jawab dan kepolisian dan pemda di sini untuk melakukan pengamanan. Tugas pasukan saya membebaskan sandera dan mengamankan tempat ini," ujar Gatot.

 

 

Operasi Senyap

Gatot menjelaskan, dalam operasi senyap tersebut, pasukan gabungan dari Kopasus, Batalion 751 Rider, dan Taipur Kostrad melakukan pergerakan sejauh 4,5 km selama 3-4 hari, yang diakhiri dengan pertempuran di dua tempat hingga akhirnya KKB mundur.

Setelah berhasil menguasai lokasi penyanderaan, Gatot menginstruksikan agar mengutamakan keselamatan sandera. Selanjutnya, Kapolda dan Pangdam mengevakuasi para sandera.

"Sebelum evakuasi, saya perintahkan agar kiri-kanan jalan harus aman. Kalau ada tembakan, jauh itu," katanya.

Menurut Gatot, sandera yang merupakan warga asli tetap bertahan di kampungnya dengan penjagaan dari TNI dan Polri. Sedangkan yang bukan berasal dari kampung tersebut telah diungsikan.

Soal KKB yang melarikan diri, Gatot mengatakan, hal itu sedang dalam pengejaran. "Masih dalam pengejaran, tapi fokus saya kesampingkan semuanya. Yang penting adalah sandera harus selamat," ujarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya