Liputan6.com, Jakarta - Aksi Geng Jembatan Mampang atau biasa disebut Geng Jepang menjadi sorotan. Hal itu imbas beredarnya video aksi mereka menjarah sebuah toko pakaian di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.
Dalam waktu cepat, polisi berhasil mengamankan 26 orang terkait penjarahan tersebut. Setelah dilakukan interogasi mendalam, polisi menetapkan delapan orang di antaranya sebagai tersangka. Sementara 18 lainnya dipulangkan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, aksi pemuda-pemuda tersebut memang meresahkan. Dalam catatan kepolisian, setidaknya Geng Jepang telah lima kali melakukan penjarahan.
Advertisement
"Dia tidak hanya jarah pakaian saja, tapi dia juga jarah tukang gorengan, nasi goreng di pinggir jalan juga ada, dia untuk makan," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Selasa (26/12/2017).
Polisi, kata Argo, masih melakukan pendalaman terkait sejumlah aksi kriminal yang dilakukan Geng Jepang.
"Ada juga warung-warung dia serbu di situ, sedang kami dalami itu," kata dia.
Berperan Aktif
Argo meminta semua lapisan masyarakat berperan aktif dalam menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan. Salah satunya, lanjut dia, mencegah para pemuda terlibat dalam aksi kejahatan.
Peran tokoh dan para orang tua sangat diharapkan dalam hal ini.
"Perlu adanya kesinambungan bersama untuk menyelesaikannya. Jangan sampai itu berlanjut terus," ucap Argo.
Advertisement
Kegiatan Bermanfaat
Masyarakat diharapkan mampu menciptakan kegiatan yang bermanfaat di lingkungannya. Dengan begitu, bakat dan hobi pemudanya dapat tersalurkan dengan baik.
"Senang tinju harusnya diarahkan misalnya bagaimana budaya setempat. Oh perlu ada arena. Dia suka pencak silat, senang karate, itu harus diarahkan," tandas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini