SBY Ingatkan TNI dan Polri Netral Saat Pilkada

SBY juga meminta agar negara dapat mencegah kriminalisasi dalam pelaksanaan pilkada dan pemilu.

oleh Yunizafira Putri Arifin Widjaja diperbarui 05 Jan 2018, 08:30 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2018, 08:30 WIB
SBY orasi di awal tahun 2018 di Cibinong, Jawa Barat
SBY orasi di awal tahun 2018 di Cibinong, Jawa Barat

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan agar Badan Intelijen Negara (BIN), Polri, Kejaksaan, TNI, serta BUMN dan BUMD netral saat Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019.

"Tidak boleh elemen negara melakukan kegiatan untuk memenangkan pihak tertentu baik calon bupati, wali kota, gubernur, presiden dan wakil-wakilnya. Tidak boleh juga memenangkan anggota legislatif tertentu," ujar SBY di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/1/2018).

Selain itu, kata SBY, penggunaan keuangan negara juga harus diawasi dan diperiksa sehingga tak digunakan oleh kandidat atau parpol tertentu saat pilkada maupun pemilu.

"Cegah kolusi dan konspirasi antara elemen negara termasuk BIN, Polri, Kejaksaan, TNI dengan parpol tertentu. Kalau terjadi, ini merupakan kejahatan politik yang sanksinya berat," ucap dia.

SBY juga meminta agar negara dapat mencegah kriminalisasi dalam pelaksanaan pilkada dan pemilu. "Jangan permainkan hukum untuk kepentingan politik. Hati-hati berbuat, jangan kira pihak lain tidak tahu," tandas SBY.

Selain itu, SBY juga meminta agar personel TNI dan Polri yang ingin maju pilkada atau pilpres mematuhi aturan yang ada.

"Personel Polri TNI yang ingin maju dalam pilkada dan pemilu ada ketentuan dan aturan mainnya. Patuhi dan jangan dilanggar. Jangan sampai tindakan perwiran aktif menjadi pergunjingan luas," ucap SBY.

Saksikan video di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya