Sandiaga Pastikan Penuhi Panggilan Polisi Terkait Kasus Tanah

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan akan memenuhi panggilan Polda Metro Jaya hari ini.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 18 Jan 2018, 06:50 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2018, 06:50 WIB
Sandiaga Uno
Bukan sembarang pantun, melainkan pantun bertema kesehatan yang dibacakan Sandiaga Uno.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan akan memenuhi panggilan Polda Metro Jaya. Ia akan menjadi saksi terlapor dalam kasus dugaan penggelapan lahan dan tindak pidana pencucian uang, Kamis (18/1/2018).

"Ya saya akan memberikan keterangan. Saya tentunya akan memberikan full, tidak ada yang ditutup-tutupi, dan terang benderang," kata Sandi di Balai Kota Jakarta, Rabu 17 Januari.

Sandi menyebut besok akan didampingi pengacara dari Biro Hukum Pemprov DKI. "Saya akan didampingi pengacara dari Biro Hukum dan besok rencananya setelah membuka dan memimpin rapat di kantor wapres mengenai kemiskinan, saya akan menghadiri panggilan dari teman-teman di Polda untuk menjadi saksi kasus yang sama rupanya," ungkapnya.

Menurut Sandiaga Uno, surat panggilan untuknya salah ke alamat rumah orangtuanya. Hal tersebut sempat membuat Ibunya panik. Namun, Sandi meyakinkan bahwa kasus tersebut tidak berhubungan dengan korupsi di Pemprov DKI.

"Jadi, bikin Ibu saya deg-degan. Dan saya mohon maaf ke Ibu saya, sampaikan bahwa enggak usah takut, ini bukan tentang tugas saya di Pemprov. Yang dia takutin kan anaknya itu menyelewengkan uang rakyat dan lain sebagainya," ujarnya.

Kasus yang menyeret namanya itu, kata Sandi, merupakan kasus perdata atau persengketaan antara dua pengusaha besar.

"Jadi, saya ceritakan bahwa ini kasus yang terjadi belasa tahun yang lalu, semasa saya menjadi pengusaha. Buka-bukaan aja bahwa ini ada dua kubu pengusaha besar yang berseteru. Dan kebetulan sebuah perusahaan yang dilikuidasi karena prospek bisnisnya tidak baik. Dan itu sudah dilakukan secara full likuidasinya, digugat, dan ini adalah perdata sebetulnya. Ini masalah persengketaan di antara dua kubu pengusaha," jelas Sandi.

Sandiaga mengakui saat ini hubungan dirinya dengan dua pengasaha masih sangat baik. Namun, ia menyebut bisa memisahkan masalah pribadi dan posisinya sebagai wagub saat ini.

"Tentunya saya berhubungan baik dari dulu, tapi semenjak tugas di Pemprov, tentunya saya harus memisahkan. Saya harus menarik garis bahwa mereka ini adalah investor-investor besar yang juga menanamkan bisnisnya banyak di Jakarta dan menciptakan lapangan kerja," ungkap Sandi.

Sandi menegaskan, dirinya ingin para pengusaha itu terus berinvestasi di Jakarta dan menciptakan lapangan kerja. "Walaupun mungkin ada historis di antara kita, tapi sekarang babak baru dalam kehidupan saya sebagai wakil gubernur," Sandiaga Uno memungkasi.

Kasus Penggelapan Tanah

Sandiaga Uno
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Penyidik Polda Metro Jaya akan memeriksa Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno untuk kasus dugaan penggelapan dalam jual beli tanah dengan tersangka Andreas Tjahjadi. Sandiaga akan diperiksa pada Kamis 18 Januari 2018.

"Jam 10 pagi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta.

Andreas merupakan rekan bisnis Sandiaga Uno saat kasus itu terjadi. Sandiaga juga menjadi terlapor dalam kasus ini. Dia diduga terlibat kasus dugaan penggelapan jual beli tanah di kawasan Tangerang Selatan.

Namun, Sandiaga masih berstatus sebagai saksi pelapor. Polisi belum menemukan bukti kuat untuk meningkatkan status Sandiaga Uno sebagai tersangka.

Sementara, berkas penyidikan Andreas Tjahjadi telah dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

"Iya sudah (dilimpahkan tahap satu) ke kejaksaan tanggal 8 Desember 2017," kata Argo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya