Gerhana Bulan Picu Rob di Sejumlah Daerah

Nelayan perahu dogolan di Kelurahan Muarareja, Kota Tegal, Jawa Tengah yang sebelumnya telah berangkat melaut memilih putar haluan.

oleh Mevi Linawati diperbarui 01 Feb 2018, 05:12 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2018, 05:12 WIB

Fokus, Jakarta - Fenomena langka Super Blue Blood Moon, pada Rabu 31 Januari 2018 mengakibatkan naiknya permukaan air laut di berbagai daerah. 

Naiknya permukaan air laut mulai terjadi di permukaan air laut Pantai Utara Subang, Jawa Barat pada Rabu siang hingga mengakibatkan banjir rob. Rumah-rumah warga di kawasan Leon Kulon, Kabupaten Subang terendam banjir.

Demikian pula jalan penghubung utama desa. Warga terpaksa menerjang banjir untuk bisa beraktivitas karena tak ada lagi akses jalan lain. Meski demikian, banyak warga yang memilih bertahan di dalam rumah. Diperkirakan banjir yang dipicu fenomena alam super blue blood moon ini akan berlangsung hingga esok.

Seperti ditayangkan Fokus Malam Indosiar, Kamis (1/2/2018), fenomena langka Super Blue Blood Moon juga berdampak pada tingginya ombak di Laut Jawa Rabu sore. Akibatnya para nelayan perahu dogolan di Kelurahan Muarareja, Kota Tegal, Jawa Tengah yang sebelumnya telah berangkat melaut memilih putar haluan dan kembali ke dermaga.

Para nelayan ini khawatir bila tetap melaut, kapal mereka akan karam diterjang ombak besar. Untuk menuju ke dermaga, para nelayan pun harus berjuang keras karena dihadang ombak cukup deras dengan tinggi mencapai tiga meter.

Sementara di Aceh, panglima laut Kabupaten Aceh Selatan mengimbau seluruh nelayan untuk tidak melakukan aktivitas apapun di laut pada Rabu malam, termasuk para nelayan di Pelabuhan PPI Ihok, Bengkuang, Aceh Selatan.

Hal ini sebagai bentuk kewaspadaan saat terjadinya gerhana bulan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan menyusul prakiraan dari BMKG akan adanya gelombang tinggi dan angin kencang di lautan terkait fenomena Super Blue Blood Moon.

Petugas dari Kantor BPNB Merauke terus menyerukan agar warga pesisir Pantai Payum, Merauke, Papua segera mengungsi ke tempat aman yang telah disediakan pemda setempat menyusul ancaman banjir air laut pasang yang akan segera terjadi Rabu sore.

Satu persatu warga Kelurahan Samka, Kampung Payum segera menaiki mobil yang akan membawa mereka ke lokasi pengungsian menyusul mulai terendamnya permukiman mereka.

Salah satu warga yang akan mengungsi, Veronika menuturkan akan mengungsi terlebih dahulu ke tempat yang lebih aman. Ia mengungkapkan, banjir air laut pasangan bisa mencapai ketinggian satu meter.

Tercatat, 350 warga di Kelurahan Samkai mengungsi akibat permukiman mereka terendam banjir rob.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya