Selain Solo, Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris di Karanganyar

Sebelumnya, Densus telah menangkap terduga teroris di Pasar Kliwong, Solo.

oleh Fajar Abrori diperbarui 04 Feb 2018, 22:00 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2018, 22:00 WIB
Fajar Abrori/Liputan6.com
Kapolda Jateng Condro Kirono (Fajar Abrori/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Menangkap tiga terduga teroris di Solo dan Karanganyar, Minggu, (4/2/2018). Penangkapan ketiga terduga teroris itu tidak terkait jaringan Banyumas dan Temanggung.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono membenarkan jika Densus 88 telah menangkap tiga orang terduga teroris di daerah Solo dan Karanganyar.

"Penangkapan tiga orang terduga teroris dilakukan oleh Densus dan di-backup jajaran Polda Jawa Tengah," kata Condro di Mapolresta Solo, Minggu.

Mantan Kakorlantas Polri itu menyebutkan dari tiga orang terduga teroris yang ditangkap itu, dua terduga teroris ditangkap di Karanganyar.

"Dua orang itu berinisial S ditangkap di Gondangrejo dan EM ditangkap di Desa Jatigung, Gondangrejo," ucapnya.

Selain di Karanganyar, Condro mengungkapkan, Densus 88 juga menangkap seorang terduga teroris di Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Minggu.

"Satu terduga teroris di Solo itu berinisial HS alias AN," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Geledah Rumah Terduga

Terorisme Samarinda
Densus 88 menangkap seorang petugas Satpol PP Pemkab Kutai Kertanegara atas tuduhan teorisme (Liputan6.com/Abelda Gunawan)

Setelah penangkapan, Kapolda menambahkan, Densus 88 juga melakukan penggeledahan di kediaman para terduga teroris yang ditangkap pada hari ini.

"Kemudian dilakukan penggeledahan oleh Inafis dan di-backup Brimob Den C. Dari hasil penggeledahan itu terdapat sejumlah barang bukti yang dibawa," ungkapnya.

Penangkapan ketiga terduga teroris itu, dikatakan dia tidak ada kaitannya dengan panangkapan jaringan teroris di Banyumas beberapa hari lalu.

Namun, mereka terkait dengan kasus jaringan yang lama saat ada pelemparan bom di Gladak dan Singosaren.

"Kasus ini berbeda dengan yang Temanggung dan Banyumas. Kalau yang di sana kan terkait dengan perekrutan jaringan untuk masuk ke Suriah. Selain itu ada kaitannya dengan Thamrin," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya