Dampak Letusan Gunung Sinabung, Proses Belajar Mengajar Ditiadakan

Setelah Gunung Sinabung meletus, banyak siswa tidak hadir di sekolah karena khawatir ada letusan susulan.

oleh Sunariyah diperbarui 20 Feb 2018, 19:33 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2018, 19:33 WIB

Fokus, Karo - Letusan Gunung Sinabung yang terjadi Senin 19 Februari kemarin pagi, mengakibatkan material vulkanik menyelimuti beberapa sekolah. Pihak sekolah terpaksa meniadakan proses belajar mengajar.

Seperti ditayangkan Fokus Sore Indosiar, Selasa (20/2/2018), bersih-bersih material abu vulkanik, itulah yang dilakukan para siswa sekolah dasar yang ada di dua kecamatan. Salah satunya di SD Negeri Payung, Karo, Sumatera Utara. Karena hanya sebagian siswa yang hadir, proses belajar mengajar terpaksa ditiadakan.

"Pascaerupsi siswa hanya beberapa orang yang datang, karena orangtua trauma ataupun anak-anak dengan kejadian erupsi semalam, jadi hanya beberapa persen saja siswa yang datang. Jadi yang kita lakukan hanya bersih-bersih saja," terang Jupiter Tarigan, Kepala Sekolah Dasar Negeri Payung.

Para siswa harus menggunakan masker agar debu vulkanik tidak mengganggu saluran pernafasan. Banyak siswa yang tidak hadir karena khawatir ada letusan susulan. Mereka juga memilih berdiam diri di rumah karena takut menghirup debu vulkanik. Gunung Sinabung masih berstatus awas level empat, warga diimbau menjauhi zona merah yakni 5 km dari puncak gunung.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya