Waspada Skimming, Perhatikan Hal Ini Jika Berada di ATM

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengimbau masyarakat berhati-hati ketika bertransaksi di ATM agar tak jadi korban skimming. Caranya, cek di sini.

oleh Yunizafira Putri Arifin Widjaja diperbarui 17 Mar 2018, 19:27 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2018, 19:27 WIB
Lima Pelaku Skimming Ditahan Resmob Polda Metro Jaya
Petugas menunjukkan barang bukti tersangka pembobol uang dari mesin ATM dengan teknik skimming diperlihatkan petugas Resmob Polda Metro Jaya saat rilis di Jakarta, Sabtu (17/3). Kasus melibatkan empat WNA dan seorang WNI. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya menangkap lima orang terkait kasus skimming Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Mereka ditangkap di tiga tempat berbeda. Polisi pun masih memburu pembobol ATM lainnya yang diduga masih berkeliaran.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengimbau masyarakat untuk berhati-hati ketika bertransaksi di ATM agar terhindar dari kejahatan perbankan dengan modus skimming.

Salah satunya, dengan menutup tombol pin ATM. Kedua, bisa melaporkan ke polisi jika menemukan beberapa alat yang tidak biasa di ATM.

"Merasa terganggu enggak, (seperti) tidak mulus saat memasukkan kartu ATM," ujar Nico di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (17/3/2018).

Kemudian ketiga, lebih memperhatikan sekitar. Bahkan bisa memberi tahu petugas keamanan, apabila di ATM melihat orang yang masuk dengan waktu sangat lama.

"Mungkin bisa dilihat, diingatkan atau mencari satpam, supaya satpamnya yang memberi tahu atau menegur atau ada keterangan dan sebagainya," ucap Nico.

Menurut dia, nasabah biasanya hanya memerlukan waktu sebentar untuk menggunakan mesin ATM.

"Kalau tidak ngambil uang cash, tidak sampai 5 menit kira-kira, parameternya itu. Kalau orang lebih dari 2-3 menit dari ATM perlu didatangi," kata Nico soal skimming ATM.

 

Rahasiakan Data Pribadi

Hal senada diungkapkan oleh bagian pengawas Bank Indonesia, Eva. Menurut dia, selain perlu melakukan transaksi dengan ditutup oleh tangan, perlu juga untuk melakukan transaksi yang ada petugas keamanannya. 

Eva menambahkan, masyarakat juga harus hati-hati jika ada orang yang meminta data pribadi atau kode One Time Password (OTP) Bank.

"Kalau ada OTP dan tidak melakukan transaksi, tolong diabaikan. Itu yang paling penting. Karena OTP itu ibaratnya pagar untuk tidak membolehkan traksaksi itu berjalan," kata Eva.

Dia juga mengimbau masyarakat untuk semakin waspada dan menjaga lingkungan sendiri, salah satunya ketika melihat orang mencurigakan di lokasi ATM.

"Ayo kita saling aware, kadang-kadang juga saya melihat banyak orang tidak peduli, jadi mari kita sama-sama untuk menjaga karena kemungkinan juga kita yang kena," ujar Eva.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya