Imbauan BIN untuk Pengguna Facebook

Menurut Wawan, penggunaan media sosial seperti Facebook mempunyai dampak positif dan negatif bagi penggunanya.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Apr 2018, 19:30 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2018, 19:30 WIB
Facebook
Media sosial Facebook (AP Photo/Paul Sakuma)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Komunikasi dan Informasi Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto meminta masyarakat tak terlalu terbuka dalam menggunakan media sosial seperti Facebook. Hal ini untuk menghindari pencurian data pribadi pengguna media sosial.

"Jangan terlalu open (terbuka) di dunia maya. Kita harus bisa cerdas untuk berselancar di dunia maya," ujar Wawan saat diskusi "Maling data Facebook" di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/4/2017).

Dia mengatakan, data yang di media sosial susah untuk ditutup. Karena itu, data yang diunggah harus diminimalisasi untuk menghindari penyalahgunaan.

Menurut Wawan, penggunaan media sosial seperti Facebook mempunyai dampak positif dan negatif bagi penggunanya.

"Karena ini dapat menjadi pedang bermata dua yang di mana di satu sisi bisa menguntungkan dan juga merugikan (pengguna media sosial)," ucap dia.

Dia juga menyarankan pengguna Facebook jangan terlalu merespons komentar orang yang tak dikenal di media sosial. Selain itu, masyarakat harus cerdas dan tak perlu mengungkapkan persoalan pribadi sehingga psikologi mudah dibaca dan datanya dicuri untuk kepentingan tertentu.

"Makanya saya sampaikan tadi jangan meng-upload hal-hal yang terlalu banyak mengungkap masalah-masalah personal, karena itu sangat berbahaya untuk dipelajari oleh orang-orang tertentu yang punya kepentingan tadi. Maka diminimal saja ya," tutur Wawan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Data Facebook Bocor

Sebelumnya, Kepala Teknologi Facebook Mike Schroepfer menjelaskan sekitar 87 juta data pengguna Facebook bocor ke lembaga riset di Inggris yakni Cambridge Analityca. Diketahui, dari jumlah tersebut, terdapat data pribadi pengguna Facebook asal Indonesia yang bocor sekitar 1,3 juta data.

Indonesia sendiri menjadi peringkat ketiga terkait dengan kebocoran data pengguna Facebook setelah Amerika Serikat dengan jumlah sebesar 70,6 juta data pengguna dan juga Filipina dengan jumlah 1,1 juta pengguna Facebook.

Diketahui, informasi data pribadi daripara pengguna media sosial Facebook ini digunakan sebagai senjata untuk keperluan politik, dengan cara membentuk opini tertentu melalui jejaring sosial.

 

Reporter:  Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya