Nekat Melawan, Pengedar Sabu di Jakpus Ditembak Polisi

Pengungkapan jaringan narkoba ini berawal dari penangkapan dua wanita berinisial EF (55) dan BD (48). Keduanya itu menjadi pengedar narkoba sama seperti T.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Apr 2018, 07:35 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2018, 07:35 WIB
Ilustrasi Narkoba 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Narkoba 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Polres Metro Jakarta Pusat terpaksa menembak mati T (38), pengedar narkoba jenis sabu kelas kakap. T ditembak karena melawan saat diminta menunjukkan kediaman rekannya.

Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Arie Ardian menjelaskan, pengungkapan jaringan narkoba ini berawal dari penangkapan dua wanita berinisial EF (55) dan BD (48). Keduanya merupakan pengedar narkoba satu jaringan dengan T.

"Dari tangan pelaku EF kami menyita sabu-sabu seberat 0,69 gram. Lalu, dari pelaku BD kami amankan sebanyak 1,3 gram sabu-sabu," jelas Arie di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Senin, 16 April 2018.

Lalu, pihaknya langsung melakukan penyidikan dengan menginterogasi EF dan BD. Hasilnya, ternyata pemasok narkoba tersebut tak lain adalah T.

"Kami mengamankan T pada Kamis (12 APril 2018) di kostan yang berada di Jalan Utan Panjang, Kemayoran. Dari tangan pelaku, kami menyita sebanyak kurang lebih 104 gram sabu-sabu yang disimpan di dasboard mobil BMW bernomor polisi B 888 RDI," ujar dia.

Dari Pemasok Besar

Ilustrasi Narkoba (2)
Ilustrasi Narkoba

Setelah menangkap T, polisi melakukan pengembangan dengan menginterogasi T. Saat itu, T mengaku mendapatkan barang haram tersebut dari pemasok besar berinisial ACE yang kini statusnya buron.

"Lalu kami mendapatkan petunjuk bahwa ACE berada di wilayah Kemayoran pada Senin dini hari tadi. Kami membawa serta tersangka T untuk menunjukkan lokasi ACE," katanya.

Ketika berada di dekat lokasi tempat tinggal ACE, tiba-tiba saja T langsung berani melawan petugas dengan cara merebut senjata petugas. Saat itulah, polisi menyarangkan peluru ke dada pelaku.

"Tersangka T terkena peluru yang bersarang di daerah dada. Kemudian kami rujuk di IGD RS Polri Kramat Jati. Namun yang bersangkutan tidak bisa tertolong. Ini merupakan bagian dari tindakan tegas kami bagi para pengedar narkoba,"  kata dia. 

Reporter: Nur Habibie

Sumber : Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya