Liputan6.com, Jawa Timur - Tim gabungan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) bersama TNI-Polri dan warga mengevakuasi jenazah seorang korban ambruknya jembatan di perbatasan Lamongan-Tuban, Jawa Timur, yang terjepit di belakang kemudi truk. Insiden ini memaksa polisi merekayasa arus lalu intas untuk mengurai kemacetan yang mengular.
Seperti ditayangkan Liputan6 Malam SCTV, Rabu (18/4/2018), proses evakuasi cukup memakan waktu karena posisi korban terjepit di belakang kemudi. Sementara warga dan petugas menggunakan peralatan seadanya.
Jenazah korban yang teridentifikasi bernama Mukhlisin warga Panceng, Kabupaten Gresik itu langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Advertisement
Dua korban lain yang juga sopir truk dirawat di rumah sakit karena terluka. Begitu pula seorang pengedara sepeda motor yang saat kejadian berjalan di belakang iring-iringan truk tersebut.
"Posisi saya di belakang truk, tiba-tiba ambles. Saya tenggelam dan berusaha sebisa mungkin keluar dari air," kata korban pengendara motor Ubaidilah.
Tak urung kejadian ini menyebabkan antrean panjang kendaraan di kedua arah menjelang jembatan. Polisi memberlakukan sistem buka tutup untuk mengurai kemacetan yang lebih parah selain mengalihkan arus lalu lintas.
"Untuk kendaraan kecil bisa dialihkan menuju ke utara arah Pantura. Untuk kendaraan berat nanti koordinasikan dengan dinas terkait," ujar Kasatlantas Polres Lamongan AKP Argya.
Tim gabungan menjadwalkan pencarian lanjutan esok hari untuk mencari kemungkinan adanya korban lain dalam insiden ambruknya jembatan di atas Sungai Bengawan Solo di perbatasan Tuban dan Lamongan.