Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi merasa tidak enak kepada para anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) setelah polemik gaji yang ramai dibicarakan publik. Hal ini disampaikan Anggota Dewan Pengarah BPIP, Mahfud MD.
Menurut dia, Jokowi mengutarakan perasaannya saat keduanya bertemu di kompleks Istana Kepresidenan pada Rabu, 31 Mei 2018.
"Saya kemarin sudah ketemu Presiden. Kata Presiden, 'Saya malah enggak enak membikin bapak-bapak dan ibu di sana menjadi serba disalahkan orang'," kata Mahfud di kantor BPIP, Jakarta, Kamis (31/5/2018).
Advertisement
Mahfud mengaku, dalam pertemuan itu, ia juga sempat meminta agar Jokowi mencabut Perpres tentang Hak Keuangan dan Fasilitas Lainnya bagi Pimpinan, Pejabat, dan Pegawai BPIP.
"Karena tidak boleh, kok, orang digaji tanpa hak. Ini lembaga penegak Pancasila, kok, mau serakah ambil gaji yang bukan haknya," ucap Mahfud.
Gaji BPIP Tak Besar
Terkait dengan pendapatan yang diterima selama di BPIP, Mahfud mengungkapkan bahwa pendapatannya tidak sebesar anggota DPR, kepala lembaga negara, dan para menteri.
"Gajinya itu cuma Rp 5 juta, itu mencakup uang operasional Rp 13 juta, untuk tunjangan kesehatan dan macam-macam jumlahnya akhirnya sampai ke situ. Tapi masyarakat tetap ribut," ucap Mahfud.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement