Kapolri Perintahkan Jajarannya Tembak Mati Pelaku Begal di Musim Mudik

Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian, memerintahkan jajarannya untuk menembak pelaku begal dan kejahatan lainnya, jika beraksi di jalur mudik 2018.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 11 Jun 2018, 20:45 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2018, 20:45 WIB
Kapolri Tito Karnavian
Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian, di Posko Terpadu Angkutan Lebaran (Angleb) 2018, di Terminal Terpadu Merak (TTM), Kota Cilegon, Banten, Senin (11/06/2018). (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memerintahkan jajarannya untuk menembak pelaku begal dan kejahatan lainnya, jika beraksi di jalur mudik 2018. Terutama untuk wilayah rawan kejahatan seperti, Lampung dan Sumatera Selatan (Sumsel).

"Nanti kalau (pelaku begal) ketangkap tembak-tembakin saja, sudah saya perintahkan itu," kata Kapolri, di Posko Terpadu Angkutan Lebaran (Angleb) 2018, di Terminal Terpadu Merak (TTM), Kota Cilegon, Banten, Senin (11/06/2018).

Dia pun memerintahkan Kapolda Lampung dan Sumsel untuk menggelar operasi khusus begal, sebelum puncak arus mudik 2018. Hal ini untuk memberikan rasa nyaman kepada masyarakat yang sedang mudik, terutama pemudik sepeda motor.

Salah satu titik rawan begal berada di Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, yang merupakan daerah perbatasan dengan Provinsi Sumsel.

"Ini sudah ada yang tertangkap, tertembak mati. Saya perintahkan Kapolda Lampung dan Kapolda Sumsel lakukan operasi khusus begal," ujar Kapolri.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Angka Kecelakaan Turun

Sedangkan angka kecelakaan lalu lintas menurun sebanyak 30 persen dibandingkan arus mudik tahun 2017 lalu.

"Angka kecelakaan ada 100 kecelakaan, tapi tidak ada kecelakaan signifikan. Itu jauh lebih rendah dari tahun sebelumnya, di masa hari yang sama, jadi turun 30 persen," ucap Kapolri.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya